Istilah Saham Gorengan Dalam Pasar Modal

Dalam melakukan pebelian saham sebagai Investor pun perlu berhati-hati. Karena sebagai investor di pasar modal hal yang paling diuji dalam diri adalah sifat ketamakan atau seraka, maka perlunya memahami setiap pergerakan saham yang terjadi.
Ilustrasi Telur Goreng seperti saham gorengan.

Assalamu'allaikum.....

Rizensia.com - Dalam melakukan pebelian saham sebagai Investor pun perlu berhati-hati. Karena sebagai investor di pasar modal hal yang paling diuji dalam diri adalah sifat ketamakan atau seraka, maka perlunya memahami setiap pergerakan saham yang terjadi.

Baca Juga : KHUSUS PEMULA : Mengenal Analisis Fundamental Dalam Investasi Saham | Part 1

Seringkali dalam perdegangan saham kita melihat saham-saham yang diperjual belikan ada yang mengalami kenaikan harga yang begitu signifikan, ketika dilihat laporan keuangannya perusahaan tersebut belum memiliki fundamental yang baik bahkan masih merugi.

Maka saat itulah istilah saham gorengan disematkan pada saham perusahaan tersebut, hal ini dikarenakan harganya yang meletup-meletup seperti telur yang digoreng. Sekilas terlihat enak dimakan akan tetapi berakibat buruk pada tubuh.

Saham seperti ini sangat menggiurkan karena harganya yang begitu fluktuatif terkadang harganya naik sangat tinggi dan terkadang juga turun dengan cepat. Bahkan parahnya lagi ketika saham perusahaan ini turun harganya pun akan lama naik kembali dan mungkin tak akan naik lagi.

Maka sebagai investor terutama ritel atau mandiri, kita harus pintar dalam melihat saham seperti ini.

Jangan asal beli saham, apalagi dengan niat hanya mengejar keuntungan cepat tanpa memiliki pengetahuan yang mempuni atau sekedar ikut-ikutan pada saham gorengan, karena bisa jadi dari pikiran seperti ini ada yang memanfaatkannya (bandar) untuk merauk keuntungan yang besar dari kita investor ritel.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri pada Agustus 2018 pernah memeriksa 21 transaksi efek yang diduga terindikasi perdagangan semu (wash sale).

Seperti Rizensia kutip dari CNBC Indonesia, bahwa perdagangan semu atau wash sale merupakan teknik yang digunakan sang bandar untuk menggoreng sebuah saham. Wash sale merupakan transaksi semu pada sebuah saham yang digerakkan sang bandar seolah-olah terjadi antarinvestor secara bebas layaknya perdagangan saham yang ditransaksikan secara umum di bursa.

Dengan kata lain, tidak ada perubahan kepemilikan saham antarpihak yang bertransaksi karena merupakan orang ataupun kelompok yang sama. Bandar saham mempunyai tujuan jahat untuk memperoleh keuntungan dengan menjual saham di harga tinggi.

Ketika sudah banyak pelaku pasar yang masuk dan bertransaksi di harga tinggi atau sesuai keinginan sang bandar tersebut, biasanya akan dilakukan penjualan saham milik sang bandar secara cepat yang membuat pelaku pasar umumnya tidak sempat menjual di harga awal pembelian mereka.

Maka berhati-hatilah pada saham seperti ini...!!
***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia| All rights reserved.
Sahabat Investasi Kamu!