Akusisi Saham Hermina (HEAL), Mari Mengenal Group Djarum Beserta Gurita Bisnisnya

Group ini sendiri pada awalnya didirikan oleh Oei Wie Gwan pada April 1951 di Kudus, Jawa tengah, yang bermula dari produsen rokok kecil
Group Djarum

rizensia - Pada akhir bulan Juni 2025 secara resmi entitas usaha Group Djarum, PT Dwimuria Investama Andalan, memborong saham Group Rumah Sakit Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Nilai pembelian saham itu ditaksir sebesar Rp 1 triliun, dengan jumlah sebanyak 559.185.300 saham atau 3,6% saham dengan harga beli di Rp1.875 per lembar saham.

Dalam keterangan yang dikutip dari tempo.co, Ahad (29/06/2025), Wakil Direktur Medikaloka Hermina Yulisa Khiat menyatakan, setelah pengalihan saham ini, saldo saham treasuri perseroan nol. Saham yang dibeli Group Djarum ini merupakan hasil pembelian kembali atau buyback saham yang dilaksanakan Hermina sebelumnya.

“Pihak yang menerima pengalihan adalah PT Dwimuria Investama Andalan,” kata Yulisa dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Ahad, (29/06/2025). Nah, dengan langkah akusisi ini menandakan perluasan gurita bisnis dari taipan keluarga Group Djarum.

Awal Mula Group Djarum

Group ini sendiri pada awalnya didirikan oleh Oei Wie Gwan pada April 1951 di Kudus, Jawa tengah, yang bermula dari produsen rokok kecil bernama "Djarum Gramophon" dan mengubah namanya menjadi Djarum dan awalnya Djarum hanya sebagai produsen rokok kretek buatan tangan.

Kemudian, pada tahun 1963 kebakaran sempat melanda pabrik mereka, dan tak lama dari itu Oei Wie Gwan meninggal. Selanjutnya kepemimpinan diteruskan oleh kedua putranya, terutama Budi Hartono, yang kemudian menjadi tokoh kunci dalam ekspansi Djarum.

Pada tahun 1970-an Djarum mulai mengembangkan produksi rokok dengan mesin (rokok kretek mesin), setelah itu mulai mengekspor rokok ke luar negeri, termasuk AS dan Eropa. Merek terkenal dari Djarum seperti Djarum Super, Djarum 76, LA, Lights.

Ekspansi Ke Dunia Keuangan

Diversifikasi Bisnis  dimulai dari tahun 1990-an, dimana Group Djarum mulai merambah pada bisnis keuangan. Tepatnya pada krisis moneter 1998, Grup Djarum melalui perusahaan induk PT Dwimuria Investama Andalan, mengambil alih saham mayoritas Bank Central Asia (BCA). Langkah strategis ini menjadikan keluarga Hartono (pemilik Djarum) sebagai pemegang saham utama BCA, bank swasta terbesar di Indonesia saat ini.

Kepemilikan ini tidak hanya memperkuat portofolio keuangan Grup Djarum, tetapi juga menjadi sumber pendapatan terbesar dalam skala nasional.

Masuk Ke Dunia Properti

Setelah itu Group Djarum mulai masuk di bisnis properti, melalui PT Grand Indonesia, Djarum Group mengembangkan dan mengelola salah satu pusat perbelanjaan dan kawasan perkantoran terbesar di Jakarta, yaitu Grand Indonesia. Proyek ini mencakup mal, hotel bintang lima, serta menara perkantoran kelas atas.

Selain itu, Grup Djarum juga terlibat dalam bisnis properti lain melalui anak usahanya seperti PT Jakarta Setiabudi Internasional, yang mengelola berbagai proyek real estate strategis di Indonesia.

Merambah Ke Bisnis Teknologi

ak mau ketinggalan di era digital, Djarum turut merambah sektor teknologi dan e-commerce. Salah satu langkah besar adalah membangun dan mengembangkan Blibli.com, yang kini menjadi salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia.

Grup Djarum juga mendirikan GDP Venture, sebuah perusahaan modal ventura yang telah berinvestasi di sejumlah startup terkenal seperti Kaskus, Tiket.com, dan banyak lainnya.

Berkembang Ke Dunia Industri dan Perkebunan

Selain rokok, Djarum juga memiliki bisnis di sektor industri kayu, furnitur, dan agroindustri. Perusahaan ini mengelola kebun kopi, kelapa sawit, dan berbagai produk hasil bumi lainnya. Diversifikasi ini memberikan kestabilan bisnis sekaligus memperluas sumber pendapatan dari sektor riil.

Masuk Di Bidang Olahraga

Dalam dunia olahraga, Djarum sangat dikenal melalui PB Djarum, klub bulu tangkis yang telah banyak melahirkan atlet nasional seperti Tontowi Ahmad, Kevin Sanjaya, dan Greysia Polii. PB Djarum menjadi salah satu akademi bulu tangkis paling prestisius di Indonesia.

Gurita Bisnis Group Djarum

Daftar Gurita Bisnis Group Djarum yang dirangkum dari berbagai sumber:

Rokok

PT Djarum 

Finansial

PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA

PT Daya Network Lestari

Properti

PT Cipta Karya Bumi Indah  

PT Fajar Surya Perkasa  

PT Graha Padma Internusa

PT Inti Karya Bumi Indah  

PT Nagaraja Lestari 

Perhotelan dan Pusat Belanja

Mengelola Padma Hotels and Resorts, jaringan hotel mewah. 

Pusat Perbelanjaan

Memiliki dan mengelola Grand Indonesia dan Margo City. 

Retail dan E-Commerce

PT Supra Boga Lestari Tbk.

Blibli

Infrastruktur Telekomunikasi

PT Sarana Menara Nusantara Tbk.

PT Solusi Tunas Pratama Tbk.

Perkebunan/Kehutanan

PT Bukit Muria Jaya  

PT Fajar Surya Swadaya  

PT Hartono Plantation Indonesia  

PT Muria Sumba Manis  

PT Silva Rimba Lestari

Elektronik

PT Hartono Istana Teknologi (Polytron)  

Mola TV  

Makanan dan Minuman

PT Sumber Kopi Prima  

PT Savoria Kreasi Rasa

Modal Ventura

Melalui GDP Venture berinvestasi di sejumlah perusahaan rintisan.

Fintech

Melalui konsorsium dengan investor Singapura, mereka berinvestasi di Moduit, platform investasi wealth-tech. 



***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia - PT Rizensia Invest Sedaya.
Sahabat Investasi Kamu! | All rights reserved.