Profil PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) atau Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP)

PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) adalah perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP)

rizensia - PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) adalah perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Perusahaan BTIIG adalah perusahaan yang menjadi cikal bakal terbentuknya kawasan industri baru di Barat Kabupaten Morowali yakni Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP).

IHIP sendiri adalah kawasan industri berbasis nikel yang dikelola oleh anak perusahaan Yashi Indonesia Investment. 

Dengan demikian, PT BTIIG menjadi salah satu investor dan penggerak utama dalam kawasan industri tersebut.Tentu, mari kita telaah lebih dalam profil PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG):

Profil BTIIG atau IHIP

  • Nama Lengkap: PT Baoshuo Taman Industry Investment Group.
  • Lokasi Operasi Utama: Berada di dalam kawasan Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP), yang terletak di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
  • BTIIG dan IHIP: BTIIG merupakan salah satu investor dan perusahaan pengelola di dalam IHIP. IHIP sendiri adalah anak perusahaan dari Yashi Indonesia Investment, yang berada di bawah naungan Zhenshi Holding Group, sebuah konglomerasi besar dari Tiongkok. Zhenshi Holding Group termasuk dalam jajaran 500 perusahaan swasta dan manufaktur teratas di Tiongkok.

Kegiatan Usaha

  • Fokus Industri: Kegiatan utama BTIIG adalah dalam sektor pengolahan nikel. Ini mencakup pembangunan dan pengoperasian fasilitas smelter di dalam kawasan IHIP.
  • Produk: Produk utama yang dihasilkan dari kegiatan pengolahan nikel ini menjadi bahan baku penting untuk industri stainless steel dan baterai kendaraan listrik.
  • Integrasi dalam IHIP: Sebagai bagian dari IHIP, operasional BTIIG terintegrasi dengan infrastruktur dan fasilitas kawasan industri yang lebih luas.

Investasi dan Ekspansi

  • Nilai Investasi: BTIIG memiliki komitmen investasi yang signifikan di Morowali. Rencana peningkatan investasi hingga mencapai Rp200 triliun menunjukkan ambisi perusahaan untuk menjadi pemain utama dalam industri nikel global.
  • Pengembangan Kawasan: BTIIG memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan industri di atas lahan seluas 7.187 hektar yang meliputi Desa Ambunu, Topogaro, dan Tondo di Kecamatan Bungku Barat.
  • Potensi Raksasa Nikel: Dengan rencana investasi yang besar, BTIIG memiliki potensi untuk mengubah Morowali menjadi salah satu pusat produksi nikel terbesar di dunia.

Kontribusi Sosial dan Ekonomi

  • Penciptaan Lapangan Kerja: Kehadiran BTIIG dan IHIP secara umum telah memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal di Kabupaten Morowali dan dari luar daerah. Karena ribuan lowongan kerja telah ditawarkan, menyasar tenaga kerja lokal di Sulawesi Tengah, termasuk Kota Palu.
  • Program CSR: Melalui IHIP, BTIIG aktif menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di berbagai bidang, termasuk:
    • Pendidikan: Bekerja sama dengan institusi pendidikan seperti Politeknik Industri Logam Morowali (PILM) dan berbagai sekolah kejuruan di Sulawesi Selatan untuk meningkatkan kualitas SDM dan penyerapan tenaga kerja. Program "IHIP Youth Empowering Chambers (IYEC)" menjadi salah satu inisiatif di bidang ini.
    • Infrastruktur Keagamaan: Membangun fasilitas ibadah seperti masjid di dalam kawasan industri untuk karyawan dan masyarakat sekitar.
    • Pemberdayaan UMKM: Fokus pada penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah di sekitar wilayah operasional.
    • Bantuan Sosial dan Lingkungan: Memberikan donasi untuk rumah ibadah, mendukung program penghijauan seperti penanaman mangrove, dan memberikan bantuan motor sampah.
  • Kemitraan Strategis: BTIIG menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kepolisian daerah, dan institusi pendidikan, untuk mendukung operasional perusahaan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Contohnya, kerjasama dengan Polda Sulawesi Tengah untuk pengamanan investasi dan dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk penanggulangan kebakaran.

Isu dan Kontroversi yang Dihadapi

  • Sengketa Lahan: BTIIG menghadapi masalah sengketa lahan dengan masyarakat lokal terkait klaim tanah sebelum perusahaan beroperasi.
  • Perizinan: Sempat terjadi penyegelan area perusahaan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait masalah perizinan.
  • Dugaan Pemalsuan Dokumen: Baru-baru ini dilaporkan atas dugaan pemalsuan dokumen izin tambang dan rekomendasi teknis sumber daya air.
  • Penolakan Pembangunan Intake Air: Rencana pembangunan intake air baku industri di Sungai Karaupa mendapat penolakan tegas dari Bupati Morowali dan masyarakat setempat karena kekhawatiran akan dampaknya terhadap akses air.
  • Dampak Lingkungan: Kekhawatiran terkait potensi dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan dan pengolahan nikel juga menjadi perhatian.
  • Kriminalisasi Warga: Beberapa warga dilaporkan mengalami kriminalisasi akibat aksi protes terkait isu-isu agraria dan lingkungan.

PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) adalah pemain kunci dalam pengembangan industri nikel di Morowali, dengan investasi besar dan potensi untuk memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. Melaui IHIP, perusahaan juga menjalankan berbagai program CSR untuk mendukung masyarakat sekitar. 

Akan tetapi, BTIIG juga menghadapi tantangan serius terkait isu sosial, lingkungan, dan hukum yang perlu diselesaikan untuk memastikan keberlanjutan operasional dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat lokal. Perusahaan perlu lebih paran dan akuntabel dalam mengatasi berbagai kontroversi yang muncul.

***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia - PT Rizensia Invest Sedaya.
Sahabat Investasi Kamu! | All rights reserved.