Pemerintah Harus Cepat Membuat Regulasi Untuk Taksi Online

Foto (Vivanews)

Assalamu'alaikum....

Beberapa hari ini kita di ramaikan dengan berita tentang sopir taksi yang berdemo, tuntutannya sebenarnya memintah keadilan dari pemerintah soal aturan antar transportasi berbasis sistem konvensional dan online.

Puncak dari penuntutan itu, terjadi demo besar-besaran sopir taksi se-Jakarta. Mereka berdemo dan menyebar di beberapa titik untuk menyampaikan aspirasinya dan tuntutanya kepada pemerintah, agar membuat peraturan yang adil dan jelas antara transportasi berbasis sistem konvensional dan online.

Namun, yang di sayangkan dalam demo tersebut harus berujung ke anarkisme. Beberapa sopir taksi nekat brutal dan juga memancing kemarahan sejumlah sopir ojek online, kemudian ditambah lagi dengan kericuhan lainnya dibeberapa tempat yang berbeda. Melihat hal seperti ini tentu masyarakat sebagai pengguna transportasi menjadi korbannya, karena aktifitas, kenyamanan mereka menjadi tergangu diakibatkan lumpuhnya transportasi di Jakarta.

Ini sebenarnya hanya soal regulasi dari pemerintah, sebagai pembuat peraturan dan kebijakan. Sopir taksi konvensional pun mereka juga memintah keadilan dari segi peraturan. Kemudian, bagi transportasi berbasis aplikasi, seperti Gojek, Grap, dan Uber pun tidak salah, karena dengan keberadaan mereka membuat terciptanya kemudahan dalam bertransportasi.

Satu yang perlu Permerintah ingat bahwa teknologi itu akan terus berkembang dalam memudahkan urusan manusia, maka Pemerintah pun dituntut harus lebih cepat mempersiapkan regulasi, dan peraturan, yang terbaik untuk seluruh pihak.

Pemerintah harus siap dimana 5 tahun kedepan kemungkinan besar, mobil tanpa awak akan mulai dipasaran, tentu ini akan berdampak negatif bagi para sopir taksi karena kehilangan pekerjaannya. Ini menjadi ancaman, maka peran Pemerintah harus sigap dan cepat dalam membuat suatu regulasi, agar kedepannya tidak terjadi demo besar-besaran, seperti yang terjadi sekarang ini antara taksi konvensional dan online.