rizensia - Indonesia Dalam satu dekade kebelakang telah medapatkan investasi besar dari investor-investor China untuk membangun industri nikel di Indonesia. Hal ini ditandai dengan munculnya kawasan-kawasan industri seperti Indonesia Morowali Industrial Park atau IMIP dan terus berlanjut dengan munculnya kawasan lainnya seperti IWIP di Weda, IKIP di Konawe, IPIP di Pomala, dan IHIP di Topogaro.
Dari deretan kawasan industri tersebut, terdapat juga perusahaan smelter lainnya yang tidak masuk dalam kawasan Industri, salah satu contohnya adalah PT Wangxiang Nickel Indonesia.
PT Wangxiang Nickel Indonesia sendiri adalah perusahaan smelter nikel yang berdomisili di Kabupaten Morowali, tepatnya di Desa Bahomotefe, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Sejarah Singkat
PT Wanxiang Nickel Indonesia adalah tambang nikel dan peleburan feronikel. Perusahaan ini didirikan pada 24 Desember 2014. Wanxiang adalah perusahaan PMA dengan izin dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) No. 3689/1/IP/PMA/2014. Ini berarti sebagian besar atau seluruh saham perusahaan dimiliki oleh pihak asing.
Dalam perjalananya proyek kontruksi untuk dimulai pada tahun 2015, perusahaan telah memperoleh ijin mendirikan smelter serta pengkajian dampak lingkungan dan seluruh izin yang diperlukan untuk pembangunan smelter, menyelesaikan konsesi lahan untuk kawasan industri, serta mengerahkan upaya maksimal untuk proyek-proyek konstruksi yang sedang berlangsung.
Pengolahan Smelter
Tahap pertama dalam pembangunan smelter dengan target produksi skala penuh pada akhir 2017, terdiri dari 4 set unit 80 m³ blast furnace, 4 set unit 36000kva RKEF, 2 set unit 65MW pembangkit listrik tenaga batu bara, kapasitas 100.000 ton per bulan.
Tahap kedua akan membangun 4 set unit 36.000-40.000kva RKEF, 2 set unit pembangkit listrik tenaga uap 200MW. Produksi tahunan mencapai 600.000 ton Feronikel dengan konsumsi tahunan sebesar 6 juta ton bijih nikel. Dan juga berencana untuk membangun proyek pengolahan stainless steel.
Pada saat yang sama, berdasarkan pertimbangan jaminan keamanan bahan baku dan pembangunan jangka panjang perusahaan, baik dalam bentuk akuisisi atau joint venture, perusahaan sudah memiliki beberapa tambang di sekitar wilayah proyek smelter, yang mencakup luas lebih dari 20.000 hektar. Selain itu, perusahaan masih mencari proyek pertambangan baru.
Pertambangan Nikel
Saat ini, PT Wanxiang masih mengandalkan pasokan nikel dari daerah tambang yang dimiliki terletak di Pulau Waigeo dan Pulau Manuran.
Adapun, Wanxiang merupakan induk perusahaan yang memiliki anak perusahaan yaitu PT Anugrah Surya Pratama. Perusahaan ini melakukan eksplorasi terhadap kedua daerah atau pulau yang memiliki kandungan nikel ore, kegiatan eksplorasi ini dimulai pada tahun 2012 yang meliputi :
- Pemetaan Geologi di Pulau Waigeo dan Pulau Manuran.
- Penggalian test pit atau sumur uji untuk melihat potensi sumber daya mineral tersebut.
- Melakukan pengeboran untuk mendapatkan gambaran potensi sumber daya nikel.
- Melakukan perhitungan sumber daya dan cadangan nikel yang terdapat di kedua pulau.
Kegiatan eksplorasi ini bertujuan untuk mengetahui jumlah cadangan nikel yang terdapat di kedua pulau tersebut, sehingga perusahaan dapat mengolah data yang didapat dan memberikannya ke pihak yang memerlukan untuk kemudian ditindak lanjuti.
Informasi Umum:
- Bidang Usaha Utama: Pertambangan nikel dan peleburan feronikel.
- Lokasi Smelter (Pabrik Pengolahan): Desa Bahomotefe, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.
- Kantor Pusat: Centennial Tower Lantai 35 Unit A&B, Jl. Gatot Subroto Kav. 24-25, Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan – 12930.
- Didirikan: Rabu, 24 Desember 2014.
- Skala Perusahaan: 1.001-5.000 karyawan (perkiraan).