Mengenal Investor di Balik PT International Green Industrial Park (IGIP) Morowali, Beserta Ambisinya

Dunia industri Indonesia kedatangan pemain baru, dimana perusahaan pengelolaan limbah daur ulang elektronik dan sumber daya hijau asal Cina
Mengenal Investor di Balik PT International Green Industrial Park (IGIP) Morowali, Beserta Ambisinya
Pendiri GEM, Xu Kaihua. Foto GardaInformasi 

rizensia - Dunia industri Indonesia kedatangan pemain baru, dimana perusahaan pengelolaan limbah daur ulang elektronik dan sumber daya hijau asal Cina telah menancapkan komitmen untuk berinvestasi.

Dikutip dari Gardainformasi, GEM Co. Ltd., telah memasukkan dana segarnya ke Indonesia dengan membangun sebuah kawasan industri pengelolaan limbah di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Adapun dalam tahap awal pembangunan akan menghabiskan dana sekitar US$2 miliar, dengan total investasi mencapai US$8 miliar atau Rp130 triliun (kurs Rp16.285).

Investasi tersebut tergambar dari pembangunan kawasan industri terpadu yang bernama International Green Industrial Park (IGIP). 

GEM berambisi membangun International Green Industrial Park (IGIP) yang nantinya akan menjadi pusat inovasi dan pengolahan limbah baterai serta sumber daya langka berbasis teknologi ramah lingkungan.

Rencana ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mendukung transisi energi global menuju kendaraan listrik dan teknologi berbasis baterai.

Nantinya seluruh limbah dari proses pengelolaan nikel dan elektronik di masa depan akan dikirim ke Indonesia untuk didaur ulang, sehingga mengurangi limbah dan emisi karbon secara signifikan.

Rekam jejak GEM dalam Pengelolaan Limbah

GEM dikenal sebagai perusahaan daur ulang elektronik yang memanfaatkan lebih dari 30 jenis sumber daya langka, termasuk kobalt, litium, nikel, tembaga, tungsten, emas, perak, paladium, germanium, dan elemen tanah jarang.

Induk dari IGIP ini telah memproses lebih dari 10% total limbah baterai dan limbah elektronik dunia, sehingga menegaskan posisinya sebagai pemain utama industri daur ulang sumber daya langka global.

Selama Januari sampai dengan September 2024, GEM telah mengirimkan 143.000 ton prekursor baterai dan 14.500 ton kobalt tetroksida—nilai tertinggi sejak perusahaan memulai operasi.

Selain itu, mereka mendaur ulang sekitar 23.000 ton baterai listrik (setara 2,63 GWh), menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.

GEM juga telah menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$1,4 miliar dengan PT Vale Indonesia (INCO) pada November 2024. Kemitraan ini bertujuan membangun pabrik pengolahan nikel tanpa emisi yang mampu memproduksi 60.000 ton nikel dalam bentuk bahan baku baterai (PLTMH) setiap tahun.

Investasi kemitraan tersebut mencakup US$40 juta untuk pusat riset dan transfer teknologi, serta US$30 juta untuk program ESG dan pengembangan masyarakat.

Menurut data dari Kementerian Perindustrian Indonesia dan laporan industri, pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia diperkirakan akan meningkatkan kapasitas produksi nikel dan baterai secara signifikan.

Pemerintah juga menargetkan Indonesia menjadi pusat manufaktur baterai EV regional, dengan dukungan kebijakan ramah lingkungan dan insentif investasi hijau.

Ambisi GEM Kedepan Melalui PT IGIP Morowali

GEM berambisi kedepannya agar seluruh limbah baterai dan elektronik dari seluruh dunia dapat dikirim ke Indonesia untuk didaur ulang, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat daur ulang sumber daya global dan mempercepat ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Langkah GEM ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, termasuk pembangunan pabrik baterai besar dan infrastruktur pengisian daya.

Melalui investasi ini, Indonesia diharapkan mampu menyalurkan produk sumber daya langka dan baterai EV ke pasar regional dan global, sekaligus mengurangi ketergantungan impor bahan baku.
***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia - PT Rizensia Invest Sedaya.
Sahabat Investasi Kamu! | All rights reserved.