![]() |
Astra Life. Foto via laman resmi Astra Life |
rizensia - PT Astra International Tbk (ASII) dikabarkan tengah mempertimbangkan opsi untuk menjual unit asuransi jiwa yang ditaksir nilainya mencapai US$500 juta.
Seperti diberitakan Bloomberg, Selasa (26/09/2022), konglomerasi group ini bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk melakukan riview terhadap PT Asuransi Jiwa Astra, atau yang dikenal sebagai Astra Life.
Selain opsi penjualan penuh, Astra juga sedang mempertimbangkan opsi lain termasuk penjualan dan medirikan usaha patungan, sumber Bloomberg.
Kesepakatan juga dapat melibatkan apa yang disebut kemitraan bancassurance, di mana perusahaan asuransi dapat menjual produknya di cabang bank dan saluran ritel lainnya untuk jangka waktu tertentu.
Adapun, Astra disebut mencari penilaian sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta untuk perusahaan asuransi jiwa dalam sebuah transaksi. Diskusi masih dalam tahap awal dan Astra masih bisa memutuskan untuk mempertahankan aset tersebut, ucap sumber Bloomberg.
Sebagai informasi, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) adalah perusahaan asuransi jiwa yang berdiri sejak tahun 2014 dan dimiliki oleh PT Astra International Tbk, PT Sedaya Multi Investama, dan Koperasi Astra International.
Berdasarkan data per Juni 2022, Astra Life telah melayani lebih dari 3,72 juta tertanggung. Astra Life juga didukung oleh ribuan penyedia layanan kesehatan di seluruh Indonesia yang menjadi mitra perusahaan.
Total aset Astra Life tercatat sebesar Rp7,4 triliun dan tingkat solvabilitas/Risk Based Capital (RBC) Astra Life berada di angka 306% (untuk asuransi jiwa konvensional). Angka 306% tersebut berada di atas ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar 120%.
Pada tahun 2020 Astra International bersama Standard Chartered Bank menjual kepemilikan saham mereka di Bank Permata. Dimana pada transaksi itu Astra bersama Standard Chartered Bank masing-masing mendapatkan dana sebesar Rp16,38 triliun.