Terdiskon 40%: Ini Alasan Saratoga Investama (SRTG) Tidak Buy Back Saham Mereka

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengungkapkan bahwa saham mereka tidak menggambarkan nilai perusahaan.
Assalamu'allaikum....

Jawaban SRTG tidak Buy Back Saham
Stockbit x SRTG

rizensia - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengungkapkan bahwa saham mereka tidak menggambarkan nilai perusahaan, dimana harga saham perusahaan investasi tersebut terdiskon sampai dengan 40%-50%.

Hal ini membuat investor ritel bertanya, kenapa SRTG tidak melakukan buy back saham mereka sendiri? Berikut ini jawaban dari pihak manajemen SRTG, pada acara Emiten Talk yang diadakan oleh Stockbit Sekuritas, Jum'at (23/09/2022).

"Actually ini yang dilakukan oleh pemegang saham sejak kita IPO. At the begining of the year itu pemegang saham kita dan manajemen selalu merasa kalau harganya turun kita beli saja sendiri kita kumpulin sendiri hasilnya juga bagus," ungkap Direktur Investasi Saratoga Investama (SRTG) Davin Wirawan.

Namun, davin menambahkan, buy back ini akan ada efek negatifnya dimana likuiditas saham SRTG bakal menurun.

“Tapi ada efek negatifnya di mana likuiditas saham kami di market akan turun. Sekarang ini sekitar 13-14%. Kalau kita terus membeli saham ini memang diskonnya bisa mengecil tapi nanti likuiditas turun. Itu juga something yang kita pertimbangkan karena kami ingin menjadi trully perusahaan investasi yang dimiliki oleh banyak investor, retail investor dan institution investor,” ujarnya.

“Untuk mencapai hal itu kami juga harus menjaga supaya level likuiditas di market di level yang reasonable. Jadi itu adalah konsiderasinya. Saat ini kami fokus bagaimana caranya kami untuk mengedukasi market,” paparnya.

Dia menambahkan, investor yang sudah berinvestasi lama di Saratoga sudah bisa merasakan bagaimana hasilnya. 

“Investor yang berinvestasi di Saratoga dari awal atau dari few years ago itu sudah menikmati hasilnya karena upside Saratoga bukan hanya dari diskon, sekarang kita diskon 40-50%. Kita yakin diskon akan mengecil tapi jumlah NAV kami akan terus bertumbuh seperti yang sudah kita buktikan dari IPO sampai sekarang sudah naik tiga kali lipat. Jadi dengan NAV yang pertama, dengan diskon yang mengecil, kami merasa ini merupakan investasi yang bisa dipertimbangkan investor,” sebut Davin.

Ia menambahkan, bahwa sejak IPO aset SRTG telah bertumbuh dari Rp20 triliun menjadi Rp64 triliun.

"Saat ini walaupun sejak IPO kita punya NAV sudah bertumbuh dari Rp 20 triliun sampai sekarang Rp 64 triliun, tapi kita punya market kapitalisasi atau harga saham kami itu masih memiliki diskon sekitar 40-50%," tekannya. 

"Sebelumnya itu kalau kita, pemikiran kita adalah jika perusahaan memiliki fundamental bagus pasti investor beli tapi kenyatannya gak seperti itu. Kita juga harus berusaha mengedukasi market," tutup Davin.

***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia| All rights reserved.
Sahabat Investasi Kamu!