rizensia - PT Astra International Tbk (ASII) diketahui terus melakukan penambahan saham pada emiten jaringan rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Adapun penambahan saham yang dilakukan Astra begitu gencar, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah Astra akan mengambil posisi pengendali di HEAL?
Sebagai informasi, saat ini kepemilikan saham HEAL dipegang oleh beberapa nama perorangan seperti Yulisart Khiat sebagai pengendali dengan kepemilikan saham 1,75 miliar saham atau 11,75%. Non Widjaja Kusuma 1,1 miliar saham atau 7,28%.
Astra International Tbk per tanggal 22 Agustus 2022 memiliki porsi kepemilikan 902 juta saham atau 6,04%, kemudian diikuti oleh Binsar Parasian Simorangkir 867 juta saham atau 5,82%, Lidya Immanuel 855 juta saham atau 5,73%, Seopardiman 755 juta saham atau 5,06%.
Kemudian diikuti kepemilikan saham sebanyak 7 orang dengan presentasi masing-masing dibawah 5%, dan Masyarakat/Publik memiliki porsi saham sebanyak 4,9 miliar saham atau 33,36%.
Dikutip dari Kontan, Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti membenarkan bahwa beberapa waktu terakhir Astra memang menambah kepemilikan sahamnya di Hermina.
Astra Group menilai bahwa investasi tersebut sebagai langkah awal untuk mendorong kemitraan bisnis dengan Hermina di masa mendatang.
"Secara berkala kami akan memantau perkembangan bisnis dan investasi Astra sebagai dasar pengambilan keputusan ke depannya," ujar dia, Senin (20/6).
Manajemen Astra belum bisa bicara banyak apakah akan kembali menambah kepemilikannya di Hermina pada masa mendatang, termasuk menjadi pemegang saham mayoritas.
"Terlalu dini untuk mengatakan Astra akan menjadi pemegang saham pengendali," imbuh Tira, Senin (20/6).
Meski begitu, setelah peryataan pihak Astra International pada 20 Juni lalu, tapi melihat aksi pembeliannya yang begitu masif dan saat ini telah menyentuh 6,04% kepemilikan di HEAL, kemungkinan besar Astra akan menjadi pengendali dari emiten tersebut.
Apalagi saat ini, fokus Astra adalah berupaya mengembangkan bisnis dan menjajaki potensi kolaborasi dengan Hermina di masa depan.
Kemudian, berkaca pada jaringan rumah sakit yang telah listing, sebagian telah dikuasai oleh taipan besar, seperti Rumah Sakit Siloam Hospital (SILO) yang dimiliki Group Lippo, Sarana Meditama Metropolitan (SAME) yang dikuasi oleh Emtek Group, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) dibekingi oleh Mayapada Group.
Setelah terjadinya masa pandemi covid-19, rumah sakit menjadi industri yang menjadi fokus bisnis taipan-taipan besar di Indonesia.