Assalamu'allaikum....
rizensia - Sebelumnya perusahaan yang dimiliki oleh entitas Sinarmas berencana melakukan investasi kepada PT Espay Debit Indonesia Koe melalui PT Elang Andalan Nusantara. Espay Debit Indonesia Koe sendiri adalah penyelenggara layanan dompet digital DANA.
Perusahaan-perusahaan Sinarmas tersebut adalah PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Dimana Bank Sinarmas ketika itu berencana berinvestasi dana sebesar US$25 juta atau sekitar Rp 360 miliar.
Namun pada Jumat, (10/06/2022) Direktur Utama Bank Sinarmas Frenky Tirowijoyo, mengungkapkan bahwa perseroan tidak lagi menjadi salah satu calon investor di DANA.
“Perubahan rencana kepemilikan saham pada Espay Debit Indonesia Koe (melalui EAN) yang didasarkan atas kesepakatan bersama para calon investor, menyebabkan perseroan tidak lagi menjadi salah satu calon investor,” jelas Direktur Utama Bank Sinarmas.
Frenky juga menegaskan, tidak ada dampak terhadap kegiatan operasiona, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan atas perubahan rencana tersebut.
Emiten dengan kode saham BSIM telah melakukan perjanjian bersyarat pada 28 Februari 2022 untuk rencana investasi. Tapi rencana ini dapat berlangsung jika BSIM mendapat persetujuan dari otoritas berwenang.
Sementara itu, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui anak usahanya, PT DSST Dana Gemilang (DSST) telah menandatangani perjanjian bersyarat untuk berinvestasi di Elang Andalan Nusantara (DANA) sebesar US$200 juta atau Rp2,8 triliun.
DANA sendiri adalah perusahaan dompet digital yang dikelola oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Baca juga: Menyelidiki Alasan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Lepas DANA Ke Sinarmas Group