Tips Investasi Memilih Saham Bagi Investor Pemula

Dalam berinvestasi saham, tentunya di perlukan kejelian di dalam melihat kumpulan saham-saham perusahaan yang menguntungkan bagi kita nantinya.
Ilustrasi


Assalamu'allaikum....

Rizensia.com - Dalam berinvestasi saham, tentunya di perlukan kejelian didalam melihat kumpulan saham-saham perusahaan yang menguntungkan bagi kamu nantinya. Setidaknya dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat sekitar 636 emiten perusahaan yang mana sahamnya di perdagangkan.

Tentu bagi para pemula pasti bingung dalam proses pemilihan saham yang akan di investasikan. Niat berinvestasi untuk mendapatkan untung, malah salah beli saham akhirnya menjadi buntung.

Nah, dalam meminimalisir kesalahan dalam memilih saham maka kamu perlu mengetahui beberapa hal. Karena dengan cara memahami, kamu bisa meminimalisir kerugian dalam berinvestasi saham.

Berikut ini kami paparkan tipsnya.

Mengacu pada Indeks Saham Yang Ada


Banyaknya saham yang diperjual belikan di pasar modal pastinya membuat bingung, salah satu cara untuk memilih saham kamu perlu mengacu pada indeks saham yang dibuat oleh BEI.

Indeks saham sendiri adalah suatu ukuran statistik perubahan gerak harga dari kumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan digunakan sebagai sarana tujuan investasi.

Di BEI sendiri sekarang terdapat sekitar 22 jenis indeks saham yang tercatat di bursa. Indeks-indeks saham ini dibuat oleh otoritas bursa dan ada pula hasil dari kerjasama dengan pihak swasta.

Berikut ini beberapa indeks yang terdapat di bursa efek Indonesia:

Indeks Sektor


Dalam berinvestasi tentunya salah satu yang menjadi acuan yakni pengetahuan kamu terhadap perusahaan yang akan kamu beli sahamnya, penggunaan indeks sektor ini bisa menjadi acuan kamu dalam berinvestasi. Sebagai contoh jika kamu mengetahui seluk beluk dari sektor perbankan, maka sektor keuangan pada Indeks ini bisa menjadi acuan bagi kamu nantinya.

Indeks sektor sendiri terbagi atas 9 sektor, seperti (1). Keuangan, (2). Industri barang konsumsi, (3). Infrastruktur, utilitas dan transportasi, (4). Perdagangan, jasa dan investasi, (5). Industri dasar dan kimia, (6). Properti, real estate, dan kontruksi bangunan, (7). Aneka industri, (8). Pertambangan, dan (9). Agrikultur.

Indeks LQ45


Indeks ini adalah kumpulan dari saham paling liquid dengan jumlah saham didalamnya sekitar 45, saham-saham pada indeks ini terpilih karena memiliki liquiditas tertinggi serta kriteria lainnya seperti nilai kapitalisasi dan presentase nilai saham beredar (free float).

Bursa efek Indonesia dalam setiap 6 bulan akan memperbarui daftar saham pada indeks ini, penggunaan indeks ini dalam berinvestasi sangat tepat. Karena jika kamu melakukan proses penjualan saham, maka proses untuk terjualnya cepat hal ini dikarenakan pasar begitu mencari saham-saham pada daftar ini.

IDX 30


Indeks saham ini hampir sama dengan LQ45, hanya saja pada indeks ini lebih mengukur pada performa harga dari 30 saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar dan didukung oleh kinerja fundamental perusahaan yang baik.

Jakarta Islamic Index (JII)


Bagi kamu para Investor syariah, maka indeks ini sangat cocok buat kamu. Karena indeks ini mengukur performa harga dari 30 saham-saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi di pasar saham yang tinggi.

Indeks BISNIS-27


Indeks yang mengukur performa dari 27 saham yang dipilih secara langsung oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia. Indeks BISNIS-27 dibuat berdasarkan kerja sama antara BEI dengan perusahaan media PT Jurnalindo Aksara Grafika (Bisnis Indonesia).

Kompas-100


Indeks Kompas100 adalah suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Indeks Kompas100 secara resmi diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan koran Kompas pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2007.


Dan masih banyak lagi indeks lainnya seperti MNC36, Infobank 27, dan Investor-33. Dimana dari indeks ini bisa menjadi acuan dalam berinvestasi saham.

Belajar menganalisa


Dalam berinvestasi juga memerlukan metode analisa, dalam membeli sesuatu kamu pun harus mengetahui apa yang akan dibeli. Karena di pasar modal selain menjanjikan keuntungan yang tinggi, akan tetapi resikonya pun juga tinggi.

Nah, Untuk menghindari kerugian investasi, maka seorang investor perlu mengetahui saham apa yang dibelinya dengan cara melakukan analisis. Dalam investasi saham terdapat dua metode analisis yang biasanya dipergunakan seorang investor dalam melakukan analisis, yakni pertama analisis fundamental dan analisis teknikal.

Kedua analisis tersebut sama-sama baiknya dan dapat digunakan bersamaan guna mendapatkan saham yang sesuai dengan harapan.

Perbaharui terus Informasi


Jika sudah memilih saham yang kamu rasa baik, maka langkah berikutnya dengan terus memperbaruhi informasi terbaru tentang perusahaan yang kamu pengang sahamnya.

Lalu, melihat pergerakan pasar dan isu-isu yang berkembang, ekonomi, utang pemerintah, depresiasi rupiah, ekspor impor, inflasi, hingga kebijakan yang berpengaruh ke harga saham. Hal ini dilakukan agar kamu bisa mengetahui langkah apa yang harus diambil, apakah menahan saham, menjual, atau beli.

dan tips terakhir yakni

"Jangan cuma dibaca, tapi dipraktekkan"



***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia| All rights reserved.
Sahabat Investasi Kamu!