Assalamu'allaikum.....
Rizensia.com – Penyebaran berita di WhatsApp begitu cepat, bahkan pesan yang sama bisa masuk secara bersamaan digroup WhatsApp yang berbeda.
Hal ini menandahkan bahwa WhatsApp berpotensi menjadi tempat penyebaran berita hoax, dan provokasi.
Di India Facebook Inc sedang menguji coba membatasi pesan yang diteruskan, setelah kejadian di India yang menelan korban jiwa akibat pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp.
“Kami yakin perubahan-perubahan ini, yang akan terus kami evaluasi, akan membantu WhatsApp tetap menjadi seperti tujuan aplikasi ini dibuat: aplikasi untuk pesan pribadi,” kata WhatsApp di blog mereka dikutip dari Antaranews.
Untuk saat ini WhatsApp sedang melakukan uji coba sistem baru dalam berbagi pesan, dimana pesan yang diteruskan akan dibatasi hanya pada lima percakapan, baik itu melalui chat pribadi maupun dalam group.
WhatsApp akan menghilangkan tombol meneruskan secara cepat (quick forward button) yang berada di dekat pesan media. Akan tetapi sistem ini baru berlaku untuk negara India. Hal ini dilakukan WhatsApp merespon tragedi pemukulan 12 orang yang diduga menculik anak, akibat meneruskan pesan sehingga menjadi berantai. Bahkan beberapa diantaranya meninggal dunia.
Hal ini yang mrmbuat pemerintah India meminta WhatsApp turun tangan dalam mengatasi penyebaran informasi dalam aplikasi pesan tersebut. Merespon permintaan tersebut, WhatsApl mengeluarkan fitur label untuk meneruskan pesan agar orang yang menerima pesan tersebut tahu bahwa pengirim mendapatkan dari orang lain.
Penyebabnya hanya sepele yakni menyebar informasi, akan tetapi jika informasi yang disebarkan adalah info yang menuduh tanpa bukti, provokasi, SARA, dan Hoax akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi orang lain. Tentunya kita berharap kejadian yang terjadi di India tidak menimpah kepada kita di Indonesia, semoga saja WhatsApp bisa memperluas fitur terbaru untuk diimplementasikan di Indonesia.
Rizensia.com – Penyebaran berita di WhatsApp begitu cepat, bahkan pesan yang sama bisa masuk secara bersamaan digroup WhatsApp yang berbeda.
Hal ini menandahkan bahwa WhatsApp berpotensi menjadi tempat penyebaran berita hoax, dan provokasi.
Di India Facebook Inc sedang menguji coba membatasi pesan yang diteruskan, setelah kejadian di India yang menelan korban jiwa akibat pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp.
“Kami yakin perubahan-perubahan ini, yang akan terus kami evaluasi, akan membantu WhatsApp tetap menjadi seperti tujuan aplikasi ini dibuat: aplikasi untuk pesan pribadi,” kata WhatsApp di blog mereka dikutip dari Antaranews.
Untuk saat ini WhatsApp sedang melakukan uji coba sistem baru dalam berbagi pesan, dimana pesan yang diteruskan akan dibatasi hanya pada lima percakapan, baik itu melalui chat pribadi maupun dalam group.
WhatsApp akan menghilangkan tombol meneruskan secara cepat (quick forward button) yang berada di dekat pesan media. Akan tetapi sistem ini baru berlaku untuk negara India. Hal ini dilakukan WhatsApp merespon tragedi pemukulan 12 orang yang diduga menculik anak, akibat meneruskan pesan sehingga menjadi berantai. Bahkan beberapa diantaranya meninggal dunia.
Hal ini yang mrmbuat pemerintah India meminta WhatsApp turun tangan dalam mengatasi penyebaran informasi dalam aplikasi pesan tersebut. Merespon permintaan tersebut, WhatsApl mengeluarkan fitur label untuk meneruskan pesan agar orang yang menerima pesan tersebut tahu bahwa pengirim mendapatkan dari orang lain.
Penyebabnya hanya sepele yakni menyebar informasi, akan tetapi jika informasi yang disebarkan adalah info yang menuduh tanpa bukti, provokasi, SARA, dan Hoax akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi orang lain. Tentunya kita berharap kejadian yang terjadi di India tidak menimpah kepada kita di Indonesia, semoga saja WhatsApp bisa memperluas fitur terbaru untuk diimplementasikan di Indonesia.