![]() |
RUPST INDY 2023. Foto via indikaenergy.co.id |
Penurunan laba bersih tersebut membuat laba INDY per saham menyusut menjadi USD0,0113 dari kuartal I tahun 2022 sebesar USD0,0144 per lembar saham.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan kepada BEI, Rabu (03/05/2023), kinerja keuangan INDY pada kuartal I 2023 cukup baik, dimana pendapatan USD906,83 juta atau naik 9 persen, jika dibandingkan kuartal I tahun 2022 sebesar USD830,79 juta. Berdasarkan segmen operasinya, pendapatan sumber daya energi mendominasi dengan kontribusi sebesar USD823,94 juta.
Sementara itu, pendapatan segmen jasa energi tercatat sebesar USD65,35 juta, pendapatan logistik dan infrastruktur tercatat sebesar USD11,08 juta, dan segmen bisnis mineral mengantongi pendapatan sebesar USD1,75 juta.
INDY juga mempunyai segmen bisnis hijau, dimana mencatatkan pendapatan sebesar USD2,71 juta, serta pendapatan segmen ventura digital tercatat sebesar USD1,97 juta.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok kontrak dan penjualan INDY tercatat sebesar USD707,74 juta, naik dari sebelumnya USD570,02 juta. Beban penjualan, umum dan administrasi tercatat sebesar USD49,20 juta.
Hingga akhir Maret 2023, total nilai aset INDY naik 1,43% menjadi USD3,64 miliar, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 yang sebesar USD3,59 miliar. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD2,27 miliar dan ekuitas sebesar USD1,37 miliar.