 |
| Smelter milik BMS. Foto via Kalla Group |
rizensia - PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) optimis dengan prospek usahanya pada tahun ini. Emiten yang terafiliasi dengan Kalla Group akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp440 miliar.
Capex tersebut rencannya akan digunakan untukinvestasi dan mengembangkan anak usaha, yakni PT Baja Titan Utama dan PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS).
"Capex mayoritas akan digunakan di Baja Titan Utama sebagai investasi kami di proyek tesebut yang harus selesai di akhir tahun ini. Kemudian PT Bumi Mineral Sulawesi yang membangun pengolahan nikel berbasis green energy,"ungkap Direktur Keuangan Bukaka Afifuddin Suhaeli Kalla, dikutip dari IDNTimes, Kamis (18/05/2023).
PT. Bumi Mineral Sulawesi merupakan salah satu perusahaan Kalla yang bergerak dibidang proyek pengolahan Mineral (SMELTER) dengan produk akhir berupa ferronickel berkapasitas 33.000 ton/tahun dan stainless steel. Saat ini lokasi pengelolaan berada di Kecamatan Bua, Kab. Luwu, Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, BUKAKA juga akan menggunakan capex untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Kerinci Merangin Hidro.
"PLTA ini, Insya Allah akan selesai tahun 2025. Sisanya akan digunakan pembelian aset tetap," harapnya.
Adapun alokasi capex BUKK dalam pembiayaan anak usahanya tersebut berasal dari internal dan laba tahun 2022. Bahkan Bukaka juga tidak memiliki rencana untuk menarik pinjaman baru di tahun ini.
"Kami tidak ada pinjaman baru, karena Juni tahun lalu memang kami ada tambahan utang baru untuk mendanai proyek kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang saat ini tengah berjalan sekitar Rp1,7 triliun," ujar Suhaeli dalam Konferensi Pers di Kantornya, Rabu (17/5/2023).