![]() |
Foto via Antaranews |
rizensia - PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) sebelum diakuisisi oleh Mega Corpora bernama PT Bank Harda International Tbk. Pada awalnya Bank ini dimiliki oleh Tamara Group [PT Hakim Putra Perkasa].
Kemudian melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015. Lalu, pada saat itu Bank ini mengejutkan industri keuangan dan OJK, karena menjual produk investasi ilegal FTC (Forward Trade Comfirmation) yang dijual oleh perusahaan induk kala itu PT Hakim Putra Perkasa.
Pada 2 November 2020, afiliasi dari CT Corp yakni Mega Corpora melakukan pengambil alihan Bank Harda International dengan nilai akuisisi Rp308 miliar.
Kala itu Bank Harda terbelit masalah permodalan yang dipersyaratkan oleh regulator, sehingga Mega Corpora berjanji meningkatkan permodalam sehingga menjadi Bank BUKU 1 dengan modal inti di atas Rp1 triliun. Saat diakusisi bank BBHI hanya mempunyai modal inti Rp300 miliar.
Kemudian, setelah penambahan permodalan Bank ini berganti nama menjadi Allo Bank tepat tanggal 30 Juni 2021. Kemudian model bisnis bank ini pun berubah dari bank konvensional yang mempunyai cabang, berubah menjadi Bank Digital.
Penamaan Allo sendiri merujuk pada kata All-in-One [Semua dalam satu]. Pada 20 Mei 2022, bank ini pun meluncurkan aplikasi mereka, setelah setahun berubah nama dan diakuisisi oleh Mega Corpora.
Bank Allo Indonesia (BBHI) setelah diakuisisi
Allo Bank hadir untuk kamu yang ingin mewujudkan semua kebutuhanmu mulai dari segi finansial hingga hiburan, semua kamu bisa dapatkan dengan mudah dan cepat dalam satu genggaman melalui Allo Apps.
Allo Bank ingin selalu berinovasi dan memberikan terobosan baru berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Oleh karena itu, Allo Apps dapat memudahkan kamu untuk terhubung dengan merchant- merchant di dalam ekosistem CT Corpora.
Produk perbankan Allo Bank
Semenjak melakukan transformasi, saat ini Allo Bank menawarkan beberapa produk perbankan digital melalui aplikasi mereka, seperti Allo Pay and Allo Pay +, Allo Prime, Deposito, Pay Later dan Instant Cash.
Komposisi pemegang saham
Berdasarkan data per 30 September 2022, pemegang saham di BBHI terdiri dari; PT Mega Corpora (P) sebesar 60,88% saham, PT Bukalapak.com sebesar 11,49% saham, Abadi Investment Pte, Ltd sebesar 7,00% saham, PT Indolife Investama Perkasa sebesar 6,00% saham dan Masyarakat/publik sebesar 14,63% saham.
Pergerakan harga saham
Setelah mengalami tren penurunan harga saham yang cukup lama, tepat pada 17 Oktober 2022 saham Allo Bank kembali memperlihatkan tren kenaikan.
Dimana dalam periode waktu 17-21 Oktober 2022, saham BBHI telah meningkat 35,52% atau 595 poin di harga Rp2.270 per lembar saham, sebelumnya saham BBHI bertengker diharga Rp1.580 per lembar saham.
Meski mengalami kenaikan, investor asing terlihat melakukan penjualan [profit taking] pada saham ini. Pada perdagangan Jum'at 21 Oktober 2022 asing telah keluar sebesar Rp1,12 miliar, periode seminggu asing telah keluar sebesar Rp3,80 miliar.