Pendapatan Konsolidasi PP Presisi (PPRE) Di Semester I 2022 Tembus Rp1,7 Triliun

PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil mencetak pendapatan konsolidasi di semester I 2022 sebesar Rp1,7 triliun.

 Assalamu'allaikum.....

 PP Presisi

rizensia -  PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil mencetak pendapatan konsolidasi di semester I 2022 sebesar Rp1,7 triliun. Nilai ini naik 41,8% dari perolehan pendapatan perseroan pada semester I tahun 2021.

Dalam keterangan yang kami dapatkan, bahwa mayoritas pendapatan PPRE disumbang dari sektor konstruksi dan jasa pertambangan. Dimana sektor konstruksi berkontribusi sebesar 65% dan jasa pertambangan sebesar 26%.

Sendangkan sisanya sebesar 9% berasal dari lini bisnis supporting seperti structure work, production plant dan rental equipment.

Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PT PP Presisi Tbk M. Arif Iswahyudi, juga menyatakan bahwa pendapatan civil work dan mining services meningkat 53% year on year dari Rp983 miliar menjadi Rp1,5 triliun.

''Ini berasal dari proyek-proyek infrastruktur dan jasa pertambangan yaitu Proyek Weda Bay Nickel, Proyek Morowali, Proyek MHU dan Jalan Hauling HPJ, serta proyek infrastruktur seperti Proyek Tol Cinere Kukusan, Indrapura Kisaran, Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek BI Karawang, dan Proyek Bandara Sentani”, jelasnya melalui keterangan resmi yang dikutip oleh MPI dari IDXChannel, Jumat 19/8/22.

Kemudian, dia menyatakan bahwa segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp449 miliar atau sebesar 26% dari total pendapatan di semester I 2022. Hal ini yag menambah optimisme dan kepercayaan perseroan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Di sisi lain, PPRE mencatatkan laba bersih konsolidasian per 30 Juni 2022 meningkat hingga 33% menjadi Rp89,9 miliar dari Rp67,6 miliar untuk periode yang sama tahun lalu. 

"Kami juga membukukan laba joint venture atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak kami, LMA sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi lead of consortium sebesar Rp19,1miliar pada kuartal kedua ini” ucapnya. 

Posisi keuangan perseroan juga diketahui tengah mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan total aset sebesar 11,2% dari sebesar Rp7,02 triliun (31 Desember 2021) menjadi Rp7,81 triliun (30 Juni 2022), peningkatan total ekuitas sebesar 2,4% dari sebesar Rp2,97 triliun (31 Desember 2021) menjadi Rp3,05triliun (30 Juni 2022) seiring dengan peningkatan laba bersih Perseroan. 

Kemudian, kontrak baru yang diperoleh salama semester pertama 2022 adalah sebesar Rp2,7 triliun atau telah mencapai 47% dari target 2022 sebesar Rp5,9 triliun.

PPRE berharap peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan, diharapkan dapat terus meningkat pada triwulan berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan.

"Dengan kinerja keuangan semester pertama 2022, dan kenaikan laba bersih serta arus kas dari operasi (operating cash flow) yang positif, kami berkeyakinan bahwa PPRE akan bertumbuh secara berkelanjutan'' ujarnya Direktur Keuangan PPRE.

***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia - PT Rizensia Invest Sedaya.
Sahabat Investasi Kamu! | All rights reserved.