rizensia - PT Indolife Pensiontama salah satu perusahaan asuransi milik Group Salim hilang dari daftar pemegang saham PT Bank Mega Tbk (MEGA). Ini berdasarkan informasi susunan pemegang saham Bank Mega yang dipublikasikan oleh manajemen ke pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (09/03/2022).
Dari aksi penjualan saham Bank Mega oleh Group Salim membuat struktur kepemilikan saham menjadi berubah, dimana PT Mega Corpora tetap menjadi pengendali Bank Mega dengan kepemilikan 4,04 miliar saham atau 58,02%.
Kemudian, kepemilikan saham oleh masyarakat/publik kurang dari 5% bertambah dari sebelumnya 36,28%, saat ini menjadi 41,98% saham atau 2,92 miliar lembar saham.
Sebelum aksi penjualan saham berdasarkan data Stockbit, Indolife Pensiontama pernah memiliki 6,44% atau 448,7 juta lembar saham Bank Mega. Namun per 24 November 2021 Indolife mulai melepas kepemilikan saham mereka dengan menjual 51,4 juta lembar saham atau 0,74%, sampai dengan per Maret 2022 Indolife tak lagi tercatat sebagai pemegang saham diatas 5% saham Bank Mega.
Sekedar informasi, pada hari Rabu (09/03/2022) terdapat transaksi jumbo terjadi pada saham MEGA. Berdasarkan data RTI Business, investor asing bertindak sebagai penjual dan investor lokal sebagai pembeli.
Adapun dalam transaksi penjualan ini, pada sesi I asing net sell saham Bank Mega secara kumulatif senilai Rp5,95 triliun dengan banyak saham yang ditarnsaksikan 5.554.103 lot saham, dengan harga rata-rata penjualan di Rp10.712 per lembar saham.
Kemudian, pada sesi II asing kembali net sell saham Bank Mega sebanyak 5.628.672 lot di harga rata-rata Rp10.644 per lembar saham dengan nilai mencapai Rp6 triliun.
Jika digabungkan, maka jumlah keseluruhan transaksi sebesar 11.182.775 lot saham dengan nilai Rp11,95 triliun.
Lalu, apakah aksi crossing saham ini berhubungan dengan aksi keluarnya Group Salim di Bank Mega?