2021 PNBN Catat Laba Bersih Rp1,82 Triliun, Bagi Dividen Gak Nih?

PT Bank Panin Tbk (PNBN) pada tahun 2021 berhasil membekukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,82 triliun.

 Assalamu'allaikum.....

Panin Bank

rizensia - PT Bank Panin Tbk (PNBN) pada tahun 2021 berhasil membekukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,82 triliun. Panin Bank juga berhasil mencatatkan laba operasional sebelum pencadangan dan pajak sebesar Rp7,67 triliun atau mampu tumbuh 15 persen dibadingkan dengan kinerja tahun 2020.

Adapun pendapatan usaha Panin Bank ditahun 2021 sebesar Rp14,3 triliun turun jika dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2020 sebesar Rp16,1 triliun. Sementara itu, laba bruto tercatat sebesar Rp9,5 triliun atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp8,8 triliun.

Untuk aset Panin Bank per 2021 tercatat menurun sebesar Rp204,5 triliun, jika dibandingkan dengan aset Panin Bank di tahun 2020 sebesar Rp218,1 triliun.

Dikutip dari Neraca.co.id, Presiden Direktur Panin Bank Herwindayatmo mengatakan perusahaan berupaya meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portofolio kredit bank dan kredit anak perusahaan. "Bank Panin membukukan biaya cadangan senilai Rp 5,25 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/03/2022).

Menurutnya secara keseluruhan kredit yang diberikan perusahaan turun 3,9 persen dibandingkan 2020, menjadi Rp 124,84 triliun. Namun, kredit segmen institutional banking naik 18,9 persen secara tahunan menjadi Rp 24,9 triliun dari Rp 21 triliun pada 2020. Adapun kredit segmen institutional banking meliputi kredit yang diberikan kepada lembaga keuangan dan BUMN.

Untuk kredit segmen korporasi dan komersial sedikit terhambat di tengah perlambatan ekonomi, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. “Dan penerapan prinsip kehati-hatian,” kata Herwidayatmo.

Dari sisi likuiditas, kata Herwidayatmo, perseroan berhasil menjaga dengan baik. Hal itu tercermin dari peningkatan Giro dan Tabungan sebesar 7,2 persen yoy, menjadi total sebesar Rp60,5 triliun.

Dengan catatan tersebut, Rasio CASA perusahaan pun pada 2021 meningkat menjadi 45,12 persen dari 39,4 persen pada 2020. Posisi LDR mencapai 88,05 persen, dan NSFR mencapai 144 persen. Dari sisi permodalan, perusahaan berupaya meningkatkan sebesar Rp 45,4 triliun, dengan CAR yang terjaga sebesar 29,86 persen, meningkat dibandingkan dengan 2020 yang sebesar 29,58 persen.

Sepanjang 2021, perusahaa juga berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati dan teliti, serta mendorong pemulihan kredit yang direstrukturisasi menjadi normal kembali. 

“Dengan upaya tersebut, NPL dapat dipertahankan di level yang aman,” kata Herwidayatmo. 

Panin Bank berhasil menjaga rasio NPL net level 0,81 persen, sementara itu rasio NPL gross sedikit meningkat ke level 3,54 persen.

Melihat pernyataan Direktur Panin Bank yang ingin memperkuat pencadangan perseroan, sepertinya kecil kemungkinan Panin Bank bagi dividen kepada pemegang saham di tahun ini.

***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia| All rights reserved.
Sahabat Investasi Kamu!