Assalamu'allaikum....
|
| Axton Salim |
rizensia - Jika kamu mengunjungi akun instagram Axton Salim, maka kamu akan melihat konten yang jenaka. Tentu ini memberikan kesan bahwa Axton memiliki pembawaan yang rama dan santai.
Axton Salim adalah cucu dari Sudono Salim pemilik dan sekaligus pendiri Salim Group yang memiliki perusahaan mie instan terbesar di dunia yakni Indofood.
Dalam suatu acara, Axton menceritakan waktu ia sekolah tidak pernah menjadi terbaik di kelas, bahkan kadang hampir tidak lulus.
Kemudian, ketika awal karirnya dalam bekerja, Axton Salim menceritakan bahwa saat dirinya mulai bekerja, salah satu kelemahannya adalah membanding-bandingkan dirinya dengan orang-orang di sekitar.
Lalu, ia juga sering membaca kisah sukses dari orang-orang seusianya. Axton mengakui, bahwa kebiasaan tersebut membawa tekanan pada dirinya.
Anak-anak mudah saat ini, menurutnya juga hidup dalam masyarakat dengan atmosfer terobsesi akan kesuksesan. Tidak ada tempat untuk sebuah kegagalan. Padahal, kegagalan menurutnya adalah "sebuah proses belajar tumbuh."
Tak heran, menurutnya, ada semacam stigma di kalangan anak muda juga bahwa Anda harus sukses dalam waktu secepat mungkin. Tekanan bertambah karena munculnya daftar anak-anak muda yang meraih kesuksesan dalam usia di bawah 30 tahun. Namun, hal itu menurutnya,”tidak menginspirasi kita sebagai masyarakat atau membuat bangga terhadap diri sendiri.”
"Sering kali daftar tersebut juga hanya menimbulkan rasa iri, kegelisahan, dan mendorong orang untuk saling membanding yang akhirnya berfokus pada kekurangan kita," ujarnya.
Semua orang punya jalannya masing-masing!
Menurut Axton, bahwa semua orang punya jalannya masing-masing untuk meraih kesuksesan. Ada orang sekses dengan menjadi wirausaha dan ada juga yang sukses menjadi profesional di perusahaan.
Axton pun membagikan tiga tips yang bisa memotivasi hidup agar meraih kesuksesan, tips ini diakuinya belum disadarinya ketika masih muda.
"Kalau saya tahu tentang poin-poin ini waktu muda mungkin saya bisa lebih PD atau 'percaya diri'. dikit ya," ujarnya
Pertama, jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain.
“Hidup bukan perlombaan. Perjalanan setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda. Saya baru mengerti apa yang harus saya lakukan setelah saya 30 tahun,” ujar Axton.
Kepada anak-anak muda, Axton berpesan untuk menentukan goal atau tujuan hidup masing-masing dan temukan jalur untuk mencapai tujuan tersebut.
Kedua, mengubah persepektif dan definisi tentang kesuksesan dan kegagalan.
“Hidup tidak akan selalu berjalan mulus…Kalau gagal, jangan menyalahkan diri sendiri, belajar dari kesalahanmu,” ungkapnya
Ketiga, jadilah orang memiliki empati.
Belajar untuk menempatkan diri sendiri di posisi orang lain dengan tujuan untuk memahami perasanaan dan perspektif mereka. “Jangan pernah berpikir bahwa dirimu lebih pintar dari orang lain, dan menghadapi semua hal dengan hati dan pikiran yang terbuka. Kamu tidak akan tahu wisdom atau kearifan datang dari mana dan dari siapa. So, be open to learning from everyone,” pesannya.
Axton Salim saat ini adalah salah satu direktur di Indofood sejak 2009. Ia memimpin Divisi Dairy, serta menjabat sebagai Direktur ICBP (2009-sekarang), Direktur Non-Eksekutif dari IndoAgri (2007-sekarang), Gallant Venture Ltd. (2014-sekarang) dan First Pacific (2020-sekarang), serta Komisaris Lonsum (2009-sekarang) dan SIMP (2007-sekarang).
Axton Salim juga tergabung dalam United Nations Scaling Up Nutrition (SUN) Movement Business Network Advisory Group, dimana ia menjabat sebagai Co-Chair, dan SUN Business Network Indonesia sebagai Coordinator (2014-sekarang), serta menjadi Anggota Dewan Penasehat Nanyang Business School (2020-sekarang). Ia juga merupakan bagian dari Obama Foundation Leaders: Asia Pacific program 2020.
Cucu Sudono Salam ini mengawali kariernya di Grup Indofood sebagai Brand Manager di IFM (2004-2007) sebelum menjabat sebagai Assistant CEO dari Indofood (2007-2009).
Referensi:
www.theiconomics.com - https://bit.ly/3o7BJe6