Assalamu'allaikum....
rizensia - Pada tahun 2021 Pemerintah Indonesia kembali berencana menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN), dimana peruntukan dari dana ini untuk pemenuhan pembiayaan APBN tahun 2021 yang mana fokus pembiayaannya mendukung penuh prioritas pemerintah dalam memenuhi kebutuhan vaksin untuk seluruh rakyat Indonesia, perlindungan sosial, pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
Dimasa pandemi ini Pemerintah memang mengandalkan Surat Utang untuk memenuhi kebutuhan belanja negara, ini dikarenakan pemasukkan pajak tak sebanding dengan kebutuhan negara dalam membiayai kebutuhan belanjanya sendiri.
Krisis kesehatan yang diakibatkan oleh wabah COVID-19 menyerang seluruh lini-lini pemasukkan negara, sehingga memperbesar defisit anggaran APBN.
Pada tahun 2020, posisi rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) berada di kisaran 38%. Di tahun 2021, presentasi ini akan meningkat pemerintah menghitung ratio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2021 akan berada di level 41,8%, peningkatan ini setara 5,7%.
Pertambahan utang pemerintah di tahun 2021 dikarenakan defisit anggaran yang mencapai Rp 1.006,4 triliun. Sebab, penerimaan negara pada 2021 diprediksi hanya terkumpul Rp 1.743,6 triliun, sedangkan belanja negara sebesar Rp 2.750 triliun.
Tentu ini semakin dekat dengan batas rasio utang yang diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Keuangan Negara sebesar 60% terhadap PDB.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan utang tersebut, pemerintah akan mengandalkan pembiayaan utang dari dalam negeri salah satunya dengan menerbitkan SBN Ritel.
Pada tahun 2021 setidaknya pemerintah akan menerbitkan 7 seri SBN Ritel terdiri dari ORI (Obligasi Negara Ritel) seri 019 dan 020, Sukuk Ritel seri 014 dan 015, Sukuk Tabungan seri 008, SBR seri 010 dan terakhir SWF (Sukuk Wakaf Ritel) seri 002.
Nah, ada pun jadwal penerbitannya sebagai berikut:
SBN Ritel sendiri adalah surat utang yang diperuntukkan buat masyarakat Indonesia, dimana keuntungannya selain bisa membantu negara dalam pemenuhan pembiayaan juga memberikan imbal hasil kepada para pembeli SBN Ritel (investor).