Assalamu'allaikum....
Rizensia.com – Ibukota Inggris mulai mengembangkan taksi listrik mereka, hal ini dilakukan demi memperbaiki kualitas udara kota tersebut. Bahkan ditargetkan hingga tahun 2020, setengah dari taksi hitam London akan menjadi taksi elektrik.
Di kota London taksi hitam telah menjadi ikon kota ini, setidaknya sejak 20 tahun silam.
Akan tentapi demi melawan polusi udara, akhirnya membuat London secara bertahap harus menghilangkan taksi bermesin diesel tersebut. Pada tahun 2018 London baru satu unit taksi elektrik yang diberikan lisensi untuk beroperasi, hal ini dikarenakan taksi hitam bermesin diesel punya status Cult.
Tentunya dengan peremajaan ini membuat para penumpang semakin nyaman, seperti yang diungkapkan oleh sopir e-Cab Paul Chrisostomou bahwa “Pintu membuka ke arah yang berlawanan. Penumpang bisa masuk dengan mudah saat lalulintas padat. Di sini ada USB port juga Wifi. Semua terkoneksi, dan dikendalikan oleh sopir”. Dikutip dari DW Indonesia.
Tentunya dengan kecanggihan yang ditawarkan obil listrik tak bisa disaingi oleh mobil taksi bermein diesel. Hanya saja yang menjadi kendala bagi sopir untuk pindah menggunakan mobil elektrik karena lebih mahal 25 persen ketimbang mobil taksi diesel.
Meski mahal, tapi Kota London melalui pemerintah memberikan subsidi sebesar 8.500 Euro untuk membeli taksi elektrik baru. Pemberian subsidi ini bukan tanpa tujuan, tujuannya adalah pemerintah kota ingin kota London bebas emisi pada tahun 2050.
Rizensia.com – Ibukota Inggris mulai mengembangkan taksi listrik mereka, hal ini dilakukan demi memperbaiki kualitas udara kota tersebut. Bahkan ditargetkan hingga tahun 2020, setengah dari taksi hitam London akan menjadi taksi elektrik.
Di kota London taksi hitam telah menjadi ikon kota ini, setidaknya sejak 20 tahun silam.
Akan tentapi demi melawan polusi udara, akhirnya membuat London secara bertahap harus menghilangkan taksi bermesin diesel tersebut. Pada tahun 2018 London baru satu unit taksi elektrik yang diberikan lisensi untuk beroperasi, hal ini dikarenakan taksi hitam bermesin diesel punya status Cult.
Tentunya dengan peremajaan ini membuat para penumpang semakin nyaman, seperti yang diungkapkan oleh sopir e-Cab Paul Chrisostomou bahwa “Pintu membuka ke arah yang berlawanan. Penumpang bisa masuk dengan mudah saat lalulintas padat. Di sini ada USB port juga Wifi. Semua terkoneksi, dan dikendalikan oleh sopir”. Dikutip dari DW Indonesia.
Tentunya dengan kecanggihan yang ditawarkan obil listrik tak bisa disaingi oleh mobil taksi bermein diesel. Hanya saja yang menjadi kendala bagi sopir untuk pindah menggunakan mobil elektrik karena lebih mahal 25 persen ketimbang mobil taksi diesel.
Meski mahal, tapi Kota London melalui pemerintah memberikan subsidi sebesar 8.500 Euro untuk membeli taksi elektrik baru. Pemberian subsidi ini bukan tanpa tujuan, tujuannya adalah pemerintah kota ingin kota London bebas emisi pada tahun 2050.