Daihatsu Sigra. Foto via ACC
Assalamu'alaikum...
Mesranya hubungan antara Toyota dan Daihatsu semakin erat dengan diperkenalkannya produk LCGC teranyar mereka, yaitu Astra Toyota Cayla dan Astra Daihatsu Sigra. Sebelumnya juga jalinan antara Toyota dan Daihatsu sangat erat dengan mobil keluarga mereka yaitu Avanza-Xenia, Rush-Terios, dan Agya-Ayla.
Sudah lebih dari 13 tahun hubungan antara Toyota dan Daihatsu terjalin erat di Indonesia dengan dukungan dari Astra Internasional, secara global pun mereka juga telah menjalin kerjasama ini. Toyota Motor Corporation (TMC) dan Daihatsu Motor Company (DMC) telah melakukan kerjasama sejak tahun 1967.
Kemudian, tepat pada 1 Agustus 2016 secara resmi Daihatsu mengumumkan, bahwa mereka telah menjadi anak perusahaan dari Toyota. Toyota Motor Corporation (TMC) akhirnya menyelesaikan pembelian saham atas kepemilikan pabrikan Daihatsu Motor Company (DMC) 100%. Dikutip dari Nikkei Asian Review.
Peluncuran mobil Agya dan Ayla. Foto via ACC
Sebelumnya, Toyota sendiri sudah memiliki saham sebesar 51,2 persen dari Daihatsu dan untuk menebus sisa saham, Toyota telah menyiapkan dana sebesar USD 3,1 miliar atau sekitar Rp 41 Triliun.
Tentu hal ini semakin mempererat hubungan antara Toyota dan Daihatsu. Kemudian, hasil dari akusisi ini nantinya Daihatsu akan lebih fokus ke mobil murah, seperti city car, hatchback, dan kei car yang juga termasuk mobil bermesin irit. dan Toyota sendiri nantinya menyasar pasar menengah, ini sudah terlihat dari produk Astra Toyota Cayla dan Astra Daihatsu Sigra yang mempunyai harga berbeda.
Melihat mesranya hubungan antara Toyota dan Daihatsu, membuat pabrikan lainnya teragsang untuk berkolaborasi. Salah satu contohnya antara Vilkswagen yang berencana membuat mobil baru dengan harga terjangkau dan untuk memuluskan hasratnya, tentu VW menggandeng pabrikan yang berafiliasi dengannya yaitu Tata Motors. Tetapi pasar yang mereka tujuh bukan Indonesia, melainkan India dan Tiongkok.
Dengan kolaborasi Toyota dan Daihatsu ini tentunya akan semkin menguntungkan bagi Indonesia sendiri, karena berdampak pada industri otomotif yang makin kokoh.