![]() |
rizensia - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatat rekor tertinggi kenaikan laba bersih 262% atau US$2.331 juta secara year on year (YoY) pada kuartal III 2022.
Kenaikan laba bersih tersebut diakibatkan penguatan harga batu bara yang terus berlanjut dan volume penjualan naik 14% YoY.
Adapun EBITDA operasional ADRO naik 231% menjadi US$3.798 juta dari US$1.149 juta YoY berkat harga dan produksi yang masing-masing naik 106% dan 14%. Harga jual rata-rata (ASP) pada kuartal III 2022 naik 87% YoY.
"Pada sembilan bulan pertama tahun 2022, Adaro terus mengeksekusi strategi untuk meningkatkan produksi dan penjualan, karena kami mengejar peningkatan melebihi 10% y-o-y untuk dua komponen ini," ungkap CEO ADRO, Garibaldi Thohir, Senin (31/11/2022).
"Pendapatan, EBITDA dan laba bersih mencapai rekor tertinggi untuk sembilan bulan pertama dari setiap tahun sejak perusahaan didirikan 30 tahun lalu," tambahnya.
Kenaikan pendapatan, membuat pembayaran royalti ke Negara Republik Indonesia ikut naik, beban pajak penghasilan naik 302% menjadi US$2.047 juta dari US$510 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan menghasilkan US$2.071 juta arus kas bersih pada kuartal III 2022, setara dengan kenaikan 223% YoY walaupun belanja modal (capex) naik 123% menjadi US$277 juta.
Posisi keuangan ADRO tetap sehat dengan posisi kas bersih US$1.845 juta, dan posisi total kas naik 122% YoY menjadi US$3.353 miliar dari US$1.511 miliar.
Selain itu, Garibaldi Thohir juga menyampaikan rencana bisnis ADRO di masa depan.
"Belum lama ini, kami merayakan ulang tahun ke-30, yang merupakan momentum untuk mengingat masa lalu, dan berfokus pada masa depan," ungkapnya.
"Saya gembira dengan inisiatif hijau di Adaro. Seiring kita berevolusi dan berinovasi di 30 tahun ke depan, kita akan membangun Adaro yang baru," tambahnya.
Garibaldi akan memastikan bisnis Adaro kedepan akan menuju pada energi baru terbarukan atau EBT.
"Saya dapat pastikan kepada para pemegang saham bahwa kami akan terus berfokus pada eksekusi, SDM dan budaya, seiring langkah untuk meningkatkan investasi pada energi terbarukan," paparnya.
"Serta, membangun kawasan industri hijau terbesar di dunia dan berinvestasi pada rantai pasokan baterai kendaraan listrik.” tutupnya.