rizensia - PT Bank Aladin Syariah (BANK) menyampaikan rencana mereka untuk memenuhi ketentuan regulator tentang pemenuhan modal inti.
Dimana Aladin masih dalam proses untuk melakukan penambahan modal melalui skema private placement.
"Dalam rangka pemenuhan Modal Inti, saat ini Aladin masih dalam proses Penambahan Modal melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), ungkap manajemen Bank Aladin dalam siaran pers, Kamis (27/10/2022).
"Aladin telah mendapatkan restu dari pemegang saham independen sejak melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di bulan Juli 2022 yang lalu." tambah manajemen Aladin.
Pada semester satu 2022, Bank Aladin menyampaikan telah berhasil melakukan penambahan modal melalui skema rights issue.
"Aladin juga telah berhasil meraih lebih dari Rp1 triliun untuk Penambahan Modal melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di semester I tahun 2022," jelas manajemen.
Adapun, kinerja Aladin per 30 September 2022 telah berhasil meraih lebih dari 1 juta pengguna (registered user). Padahal aplikasi Aladin belum genap setahun di luncurkan yaitu awal tahun 2022.
"Nasabah Aladin sendiri berasal dari seluruh provinsi di Indonesia dengan konsentrasi pengguna di daerah dengan populasi Muslim tertinggi di Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur & Banten" jelas manajemen.
Sementara itu, kinerja keuangan BANK per 30 September 2022 berhasil membukukan penyaluran pembiayaan sebesar Rp302,31 miliar.
Pendapatan operasional BANK pun mengalami peningkatan menjadi Rp62,25 miliar atau 119,22% jika dibandingkan kuartal III 2022.
Dari sisi penghimpunan dana, Aladin berhasil menghimpun dana lebih dari setengah triliun Rupiah.
"Namun mengingat usia bank yang masih sangat belia, Aladin masih belum mendapatkan keuntungan di kuartal III tahun 2022 ini." ungkap manajemen Aladin.
Baca juga: Diluncurkan Awal Tahun 2022, Aladin Berhasil Raih Lebih Dari 1 Juta Pengguna