Assalamu'allaikum....
rizensia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana melakukan rights issue dengan potensi raihan dana hingga Rp14,3 triliun, dengan menerbitkan sebanyak 68,07 miliar saham baru. Aksi ini sejalan dengan niat pemerintah yang akan menyuntikan dana berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun.
Dalam keterbukaan informasi, Rabu (12/10/2022), Garuda berencana untuk melakukan PMHMETD kepada para pemegang saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya 68.07 miliar lembar saham atau sebesar 262,97% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Perseroan pada saat keterbukaan informasi ini."
Adapun saham baru dalam PMHMETD ini akan dikeluarkan dengan nilai nominal per saham dengan range nilai antara Rp182 sampai dengan Rp210 yang setara/sama dengan Harga Pelaksanaan rights issue.
Pihak manajemen Garuda Indonesia pun memaparkan, jika aksi penambahan modal ini berjalan sukses, maka akan berdampak positif bagi keberlangsungan usaha GIAA.
GIAA memperkirakan bahwa rencana PMHMETD kepada pemegang saham akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan Perseroan, yaitu antara lain memperkuat struktur permodalan serta meningkatkan kemampuan kas untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yang pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi pemegang saham Perseroan.
Dalam PMHMETD ini, GIAA mengharapkan sebanyak-banyaknya partisipasi dari para pemegang saham untuk melaksanakan HMETD yang dimiliki oleh para pemegang saham.
Berikut ini analisa atas dampak Laporan Keuangan Perseroan sebelum dan setelah pelaksanaan PMHMETD:
Aset
Pelaksanaan PMHMETD akan memberikan dampak langsung berupa peningkatan jumlah kas dan setara kas setidaknya sejumlah Rp7,5 triliun yang berasal dari PMN. Jumlah ini akan menjadi lebih besar apabila pemegang saham lain, selain Pemerintah Indonesia juga turut serta berpartispasi dalam PMHMETD.
Peningkatan jumlah aset berupa kas dan setara kas akan akan memperbaiki profil likuiditas GIAA yang pada tanggal 30 Juni 2022 rasio lancar (current ratio) berada pada posisi 0.18x; dimana setelah pelaksanaan PMHMETD ini akan menjadi 0.42x (dihitung dengan asumsi jumlah aset lancar dan kewajiban lancar lainnya tidak berubah dan kurs setara dengan IDR 14.500).
Ekuitas
Penyertaan modal baru dari PMN dan setoran modal dari pemegang saham lain juga akan memperbaiki struktur permodalan Perseroan dengan peningkatan modal disetor setidaknya sebesar Rp7,5 triliun sebagaimana tercatat dalam kas dan setara kas.
Rasio kewajiban terhadap modal pada tanggal 30 Juni 2022 adalah 3.49; dan setelah pelaksanaan PMHMETD ini maka rasio yang sama diproyeksikan menjadi 4.48 (dengan asumsi jumlah kewajiban dan komponen modal lainnya tidak berubah). Modal disetor akan meningkat setidaknya sebesar 22% dari posisi tanggal 30 Juni 2022.
Perbaikan posisi keuangan dari penyertaan modal melalui PMHMETD ini akan memberikan keuntungan bagi Perseroan untuk terus fokus pada penyelesaian program restrukturisasi keuangan; salah satunya untuk memberikan tambahan pendanaan bagi operasional GIAA.
Mengingat transaksi PMHMETD dan PMTHMETD serta Konversi OWK akan dilakukan dalam waktu yang berdekatan, maka pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk melaksanakan HMETD dapat terdilusi sebesar maksimum 78,86% setelah dilaksanakannya Transaksi dan Konversi OWK dengan asumsi nilai nominal saham seri C ditetapkan pada batas bawah yaitu pada harga Rp182. Adapun apabila pelaksanaan transaksi PMHMETD dan PMTHMETD serta Konversi OWK dilakukan dengan asumsi nilai nominal saham seri C ditetapkan pada batas atas yaitu pada harga Rp210, maka pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk melaksanakan HMETD dapat terdilusi sebesar maksimum 76,37% setelah dilaksanakannya Transaksi dan Konversi OWK.
![]() |
Ilustrasi gambaran keuangan setelah rights issue |
Gambara diatas jika pelaksanaan PMHMETD dan PMTHMETD GIAA dibawah target atas yang direncanakan oleh manajemen Garuda Indonesia yakni Rp14,3 tiliun.
Sekedar informasi, bahwa Garuda Indonesia (GIAA) tak hanya melaksanakan aksi korporasi rights issue dengan penambahan modal lewat penerbitan saham baru kepada para pemegang saham umum yaitu PMHMETD.
Namun juga melakukan PMTHMETD atau aksi koversi utang melalui kepemilikan ekuitas untuk para kreditur GIAA dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 22,97 miliar lembar saham dengan nilai Rp4,2 triliun.
Selain itu Garuda Indonesia juga akan menerbitkan OWK (Obligasi Wajib Konversi) yang akan diserap sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia dan akan dikonversi sebanyak 20 miliar lembar saham dengan nilai Rp1 triliun.