Informasi!
Periode lock up adalah masa ketika investor tidak diizinkan untuk menjual saham dari investasi tertentu. Periode lock up sering diperlukan dalam kasus IPO untuk memastikan orang dalam perusahaan tidak memasuki pasar publik segera setelah perusahaan go public. Dengan demikian, terdapat dua kegunaan utama untuk periode lock-up, yaitu untuk hedge fund dan untuk start-up / IPO.
Dalam periode lock up saham, manajemen dan pemegang saham besar dari perusahaan publik dilarang menjual saham mereka segera setelah IPO. Undang-undang biasanya tidak mewajibkan bisnis yang ingin go public untuk mengikuti periode lock up. Periode lock up biasanya adalah sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan dan/atau bank investasi yang menanggung permintaan IPO. Tujuannya adalah untuk mencegah volatilitas yang berlebihan dan memungkinkan pasar untuk menemukan nilai sebenarnya dari saham tersebut.
Blibli IPO: Jangan Takut, Pengendali dan 89 Pihak Ikut Lock Up 8 Bulan Saham
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) dikenal dengan produk Blibli melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO)
rizensia - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) dikenal dengan produk Blibli melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 15% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Berdasarkan prospektus yang dibagikan, Senin (17/10/2022), Blibli akan melepas 17.771.205.900 saham dengan nominal Rp250 per lembar, saham tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat direntang harga sebesar Rp410-Rp460, sehingga target dana yang akan dihimpun oleh Blibli (BELI) maksimal Rp8,17 triliun.
Berdasarkan prospektus yang dibagikan, para pemegang saham BELI sebelum melakukan IPO sebagai berikut: 98,46% dikuasai oleh PT Global Investama Andalan, 0,04% dipegang oleh Kusumo Martanto, 0,03% dipegang oleh Honky Harjo, 0,003% dipegang oleh Lisa Widodo, 0,002% dipegang oleh Hendry, 0,001% dipegang oleh Andy Utomo, terakhir kepemilikan lain-lain sebanyak 1,45% yang terdiri dari 163 pihak.
Nah, setelah IPO nanti investor pasar modal tidak perlu khawatir karena terdapat 89 pihak yang akan terkena lock up, dimana mereka memberikan pernyataan tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruhnya sampai masa 8 bulan pernytaan pendaftaran IPO efektif.
Dimana total saham yang dimiliki oleh pihak-pihak yang terkena lock up adalah sejumlah 100.614.838.240 lembar saham terdiri dari PT Global Investama Andalan sebesar 98,45% dan individu yang terdiri dari 89 pihak yang mewakili 1,45% saham Blibli.