Assalamu'allaikum....
rizensia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengumumkan bahwa mereka telah melakukan penandatanganan akta pemisahaan sebagian aktiva dan pasiva segmen usaha pertambangan kepada PT Nusa Karya Arindo (NKA) dan PT Sumberdaya Arindo (SDA).
Kedua entitas tersebut adalah perusahaan terkendali dan lokasi aset yang di spin off berada di wilayah izin usaha pertambangan Buli Serani, termasuk di dalamnya aset cadangan dan non-cadangan (tanah, prasarana, bangunan, mesin dan alat produksi, kendaraan dinas serta inventaris), yang mencakup area Tanjung Buli, Sangaji Utara, Moronopo, Sangaji Tenggara dan Sangaji Selatan.
Adapun untuk nilai penyertaan modal dari ANTM kepada NKA dan SDA secara keseluruhan adalah sebesar Rp9.859.823.900.000 atau Rp9,85 triliun.
Spin off sebagian aset pertambangan nikel ini, dilakukan sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan 2020 -2024, dimana ANTM merencanakan untuk hilirisasi pengelolaan nikel yang mendukung pengembangan ekosistem industri baterai untuk kendaraan listrik.
Dari sisi ANTM melakukan pemisahan terdapat empat faktor baik dari aspek eksternal dan internal;
Aspek Eksternal
- Potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia: Perekonomian Indonesia diprediksi akan menjadi ekonomi nomor lima terbesar di dunia di tahun 2045 . Pertumbuhan ekonomi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan daya beli kelas menengah dan pada saat yang bersamaan meningkatkan urbanisasi dan mobilitas penduduk.
- Kebijakan fiskal pemerintah Indonesia yang mendukung industri baterai kendaraan listrik: Pemerintah Indonesia memberikan sejumlah insentif bagi pelaku usaha di bidang pengolahan dan pemurnian nikel, antara lain adalah tax holiday, fasilitas bea impor, tax allowance, dan dukungan pemerintah daerah. Insentif ini diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan industri pertambangan dan pengolahan komoditas nikel serta industri turunannya, secara khusus industri baterai kendaraan listrik. Selain itu, kebijakan – kebijakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kegiatan inovasi dan penelitian.
- Cadangan sumber daya nikel yang berlimpah: Berdasarkan kajian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Indonesia memiliki cadangan sumber daya nikel terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia diperkirakan menguasai sekitar 30% produksi nikel di dunia, sehingga memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik yang berbahan baku nikel.
- Peningkatan tren penggunaan kendaraan listrik: Potensi peningkatan tren penggunaan kendaraan listrik membuat adanya peningkatan kebutuhan dari penyimpanan baterai sebagai sumber energi dari kendaraan listrik. Tren peningkatan permintaan baterai kendaraan listrik akan menyebabkan permintaan global terhadap komoditas nikel meningkat sebesar dua kali lipat di dalam dua puluh tahun kedepan
Aspek Internal
- Optimalisasi pengelolaan aset Wilayah Izin Usaha Pertambangan (“WIUP”): anak perusahaan diharapkan dapat melakukan pengembangan dan pengelolaan aset WIUP yang lebih intensif dan efektif kedepannya, sehingga pemanfaatan aset nikel dapat dilakukan secara optimal untuk menghasilkan produk – produk akhir dari komoditas nikel yang berkualitas tinggi dan mendukung inisiatif hilirisasi nikel.
- Akselerasi dan diversifikasi pengembangan usaha: anak perusahaan yang menerima pemisahan juga diharapkan untuk menjadi lebih fokus, kompetitif, dan fleksibel dalam pengambilan keputusan dan peluang bisnis. Selain itu, rencana pemisahan merupakan salah satu upaya diversifikasi pengembangan usaha, khususnya sebagian segmen usaha nikel yang harapannya dapat mendukung inisiatif hilirisasi nikel.
- Potensi kerja sama strategis: anak perusahaan yang menerima pemisahan diharapkan dapat membuka kesempatan untuk melakukan kerja sama strategis untuk menciptakan nilai tambah bagi produk anak perusahaan dan memperkuat rantai pasok produksi komoditas nikel.
- Penciptaan nilai tambah untuk pemegang saham: Terciptanya optimalisasi pengelolaan aset, akselarasi dan pengembangan usaha, dan potensi kerjasama strategis diharapkan mampu meningkatan kinerja keuangan dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham sebagai tujuan akhir dari pemisahan.