![]() |
Patrick Walujo, Northstar |
rizensia - Co-founder dan Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo, ketika ditanya ada pengalaman gagal yang ia alami dan paling berarti, sehingga menjadikannya bertumbuh dan berkembang seperti sekarang ini?
"Saya beberapa minggu yang lalu, saya ada diskusi dengan satu investor yang sangat sukses lalu dia bilang, 'Eh kau, pertanyaan saya terhadap semua big invesment, Lu pernah bangkrut nggak?' Saya bilang Oke kalau tanya ke saya, 'Wah udah beberapa kali bos'. ungkap Patrick Walujo dalam kegiatan Leaders Talk Unpar, pada Senin (30/05/2022).
"Jadi udah punya, udah lulus dari seleksi nya dia." ujarnya.
Patrick pun menjelaskan bahwa usaha itu pasti resikonya gagal, rugi dan usahanya musti tutup. Dan ia pun pernah mengalaminya.
"Jadi, yang namanya bisnis itu resikonya ya gagal, resikonya ya rugi, atau usahanya musti tutup, atau ya Bangkrut! istilahnya kan. Jadi saya punya pengalaman yang paling berharga itu mungkin saya bisnis investasi di sektor perminyakan di Indonesia." ungkapnya.
"Saya hilang uang banyak sekali disitu, karena mulanya dari satu company saya tambah lagi, saya tambah lagi, saya tambah lagi, dan waktu keadaanya itu menjadi kurang bagus. Saya berharap bisa menjadi bagus dengan menambah uang lagi itu." paparnya.
Ia menambahkan dan pada akhirnya dia keluar dari investasi minyak tersebut.
"Nah, tapi apa yang saya pelajari dari situ, yang saya pelajari dari situ adalah nomor satu, saya tidak mau lagi bisnis yang, mau istilahnya mau berdiri aja masih minta izin sama pemerintah atau sama regulator." tuturnya.
"Industri perminyakan itu sangat di regulator dan karena sistem produksi sharing contract dimana konsepnya itu adalah semua uangnya itu adalah uang pemerintah. Jadi tiap kali kita melakukan usaha musti dapat izin, menyebabkan cost dan time itu enggak dikontrol kita." ungkapnya.
"Kedua, yang saya pelajari bahwa ternyata saya tidak bekerja dengan good management team. Saya enggak punya good CEO di bidang itu yang benar-benar bisa bantu saya, saya tak punya talent-talent was not widely available di tempat kita."
"Lalu, yang ketiga yaitu saya saya nggak bisa memutuskan untuk quit. Dimana saat sebetulnya, saya musti stop. Karena gengsi dan karena saya masih percaya diri, saya punya wishful thinking ini, tapi saya coba lagi, saya coba lagi itu." jelasnya.
Ia menjelaskan, ada perkataan orang Amerika "If you keep doing the same thing and the expecting different results" berarti kamu adalah bodoh.
"Mustinya saya rubah, quit, dan sebagainya, jadi itu pelajaran yang sangat mahal buat saya. Kegagalan yang lain ada lah.. yang lain-lain. Cumanya enggak terlalu mahal, cuma ini yang paling mahal." tutup Patrick Walujo.
Source:
https://www.youtube.com/watch?v=2rahVrJYtic