IATA Ganti Nama Jadi MNC Energy Investment, Ini Daftar Aset Pertambangannya

Perubahan nama ini menjadi tanda, bahwa IATA merubah kegiatan usaha utamanya menjadi perusahaan investasi dan induk

Assalamu'allaikum....

MNC Group
MNC Group

rizensia - Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara resmi menetapkan pergantian nama PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk menjadi PT MNC Energy Investments Tbk. Akan tetapi, kode saham emiten ini masih tetap IATA.

Perubahan nama ini menjadi tanda, bahwa IATA merubah kegiatan usaha utamanya menjadi perusahaan investasi dan induk, khususnya pada sektor pertambangan batubara.

Hary Tanoesoedibjo CEO MNC Group mengungkapkan bahwa, mengingat industri penerbangan masih belum pulih, IATA meyakini ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi untuk memperbaiki nilai perusahaan.

Ia menambahkan, dengan memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjaka harga komuditas batubara yang berkelanjutan dan permintaan yang terus meningkat, IATA mengambil langkah strategis dengan merabah ke sektor energi, khususnya tambang batubara.

Hary juga menyakini, kinerja keuangan IATA tahun 2022 diperkirakan akan sangat baik, dengan ekspektasi peningkatan pendapatan hingga 3x lipat dari tahun 2021, setelah mengalami kerugian sejak tahun 2008, tutup hary seperti dilansir dari emitennews.

Adapun dalam RUPSL tersebut para pemegang saham IATA merestui untuk mengakusisi PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).

BCR adalah induk dari sembilan perusahaan batubara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

IUP yang dimiliki BCR antara lain PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC), sudah dalam tahap produksi, dengan perkiraan produksi sebesar 2,5 juta metrik ton tahun 2021.

Sedangkan, PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE) akan mulai memproduksi batubara pada 2022. Lima IUP lainnya, PT Energi Int Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) akan mulai beroperasi dalam satu atau dua tahun mendatang. Total luas area pertambangan untuk sembilan IUP tersebut adalah 74.004 Ha.

Estimasi total sumber daya BSPC dan PMC yaitu sebesar 130,7 juta MT dan 76,9 juta MT dengan perkiraan total cadangan masing - masing sebesar 83,3 juta MT dan 54,8 juta MT. Kisaran GAR BSPC dan PMC adalah 2.800 - 3.600 kkal/kg. Berdasarkan data internal BCR, tujuh IUP lainnya memiliki estmasi total sumber daya hingga lebih dari 1,4 miliar MT.

***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia| All rights reserved.
Sahabat Investasi Kamu!