Assalamu'allaikum....
Perbedaan Neobank dan Bank Digital |
rizensia - Belakangan ini pengenalan layanan perbankan melalui sistem digital marak dilakukan, hal ini terjadi akibat bertransformasinya beberapa bank kecil menjadi bank berbasis aplikasi. Contoh seperti Bank Artos yang berubah menjadi Bank Jago, Bank Yudha Bakti berubah menjadi Bank Neo Commerce, Bank Harda Internasional berubah menjadi AlloBank dan ex-Bank Maybank Syariah diakusisi oleh Alladin menjadi Bank Alladin Syariah.
Bank-bank diatas berubah haluan, yang tadinya hanya berskala kecil, kemudian berubah menjadi bank berskala nasional dengan menggunakan berbasis aplikasi, bank seperti ini diistilahkan menjadi neobank.
Selain istilah neobank terdapat juga istilah bank digital. Lalu, apa perbedaan antara kedua istilah ini? Apakah sama saja atau tidak?
Berikut kami paparkan perbedaanya.
Seperti dikutip dari blog Koinworks, Istilah Neobank adalah sebuah inovasi dalam teknologi keuangan yang menawarkan layanan perbankan digital tanpa cabang. Neobank tidak memiliki bentuk fisik sebagaimana layanan bank pada umumnya, namun neobank hadir sepenuhnya secara online.
Neobank menyasar kepada nasabah yang tech-savvy (paham dan fasih dalam teknologi) yang tidak keberatan melakukan sebagian besar pengelolaan keuangan mereka melalui aplikasi seluler.
Sementara bank digital adalah layanan digital yang biasanya mengacu pada pemain yang lebih besar dalam industri perbankan yang menyediakan layanan keuangan dengan cara tradisional
Dengan kata lain, layanan bank digital pada dasarnya menempel pada bank induknya yang merupakan bank konvensional (misalnya, BTPN Jenius yang menempel pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional, atau Digibank yang menempel pada Bank DBS). Neobank dapat dikatakan 100% digital dan merupakan entitas yang terpisah dari perbankan tradisional yang sudah ada, baik besar atau kecil.