Tips Nabi Yusuf A.S Melewati Masa Sulit

Melalui hasil takwil mimpi sang Raja, Allah SWT memberikan kedudukan yang tinggi kepada Nabi Yusuf di negeri Mesir, yaitu sebagai bendaharawan negara

 Assalamu'allaikum....

Ilustrasi Raja Mesir. Foto via Wawasansejarah.com

rizensia - Banyak kisah-kisah Nabi yang sangat berguna dan bisa diambil hikmah serta pelajaran dimasa saat ini, tak terkecuali kisah Nabi Yusuf A.S ketika Raja Mesir kala itu mengalami mimpi aneh, Lalu ia meminta para peramal kerajaan untuk menafsirkan/takwil mimpinya itu. Alih-alih memberikan jawaban, mereka malah menganggap bahwa mimpi itu kosong, tak ada artinya.

Seorang pelayan raja yang menguping pembicaraan itu tiba-tiba teringat seseorang yang dulu sama-sama dipenjara yang mampu menafsir mimpinya dan, berkat tafsirnya, menjadikan dirinya dipercaya sebagai pelayan raja. Siapakah sang penafsir itu? Ia adalah Nabi Yusuf.

Maka disampaikanlah mimpi sang raja itu kepada Yusuf. Lalu, seperti apa Nabi Yusuf A.S. menjelaskan arti mimpi itu?

Ketika itu, Nabi Yusuf mentakwil mimpi seperti ini. Raja bermimpi dimana ada tujuh ekor sapi gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus dan tujuh bulir gandum hijau dan tujuh bulir gandum kering. Seperti diabadikan dalam Al-Qur'an berikut:

“Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya”. [Q.S. Yusuf: 46]

Berikut takwil mimpi dari Nabi Yusuf A.S:

Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.” [Q.S. Yusuf: 47-48]

Ternyata takwil mimpi dari Nabi Yusuf A.S. yang rasional itu terbukti menjadi solusi jitu saat menghadapi krisis ekonomi (musim paceklik akibat kemarau panjang) di Mesir. "Cadangan devisa" yang didapatkan dari menimbun hasil panen 7 tahun sebelumnya dikonsumsi selama musim paceklik hingga musim hujan tiba.

Kemudian dari menafsirkan mimpi itulah yang membuat Nabi Yusuf A.S ditawari posisi penting oleh Raja. Lalu Nabi Yusuf berkata:

“Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan”.

Ilustrasi Mesir Kuno. Foto via Suara.com

Dengan keahliannya, Nabi Yusuf A.S. mampu untuk mengatasi musim paceklik Mesir selama tujuh tahun. 

Kesimpulan

Dari kisah Nabi Yusuf A.S. ini ada bebrapa hikmah dan pelajaran yang bisa kita atasi dengan kondisi saat ini.

  1. Sebagai umat Islam, kita harus bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT.
  2. Dari pelajaran ini kita tidak boleh menghabiskan apa yang kita miliki saat ini (harta). Maka dibutuhkan pengelolaan keuangan didalamnya, seperti penyediaan tabungan atau dana darurat. Jadi ketika terjadi masa sulit, maka kita masih bisa mengatasinya (Ikhtiar).
  3. Kita juga diajarkan siklus usaha. Kadang usaha kita berada di posisi atas (panen atau rezeki melimpah), kadang juga berada di posisi bawah berimbas pada penghasilan bulanan kita.
Seorang Muslim dituntut untuk bijak dalam mengelola harta yang dimiliki. Agar ketika masa sulit datang menimpa, kita bisa memenuhi kebutuhan dan persediaan yang cukup. Bahkan ketika masa sulit terjadi, kita bisa membantu orang lain tak hanya diri kita sendiri. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Yusuf yang membagikan makanan pokok ketika keadaan sulit itu tiba.

Refrensi: 
***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia| All rights reserved.
Sahabat Investasi Kamu!