Assalamu'allaikum....
rizensia - Didalam pasar modal juga mengenal istilah bandar, namun dalam konteks ini bandar adalah sekumpulan orang yang berfungsi untuk menjaga aktivitas jual dan beli pada pasar modal. Bandar saham tentunya mempunyai kepentingan dan tujuan untuk melakukan aksinya di pasar modal.
Bandar saham memiliki cara yang berbeda dengan investor ritel. Bila ritel mengambil keuntungan dari pasar modal dengan menunggangi pergerakan harga saham, maka bandar justru mengambil keuntungan dengan cara menggerakkan harga saham.
Siapakah Bandar Itu?
Dikutip dari Creative Trader, bahwa pada bursa saham Indonesia istilah bandar pertama kali dipopulerkan oleh seorang analis/trader yang menyebut dirinya 'Embah' di tahun 2000an beliau adalah Owner dari Mailing List yang diberi nama 'Obrolan Bandar'.
Nah, dari situlah pertama kali istilah bandar muncul di kalangan investor Indonesia, dalam milis itu embah sering mengatakan harga saham dinaikan atau diturunkan oleh bandar. Jika harga saham turun sering dikatakan bandarnya jahat, dan kalau harga sahamnya naik sering dikatakan bandarnya hebat, macho atau baik, dan lain-lain.
Penggunaan istilah ini tanpa disadari membuat banyak investor bingung, dan tidak mengerti siapa sebenarnya bandar. Bahkan ada beberapa investor ritel takut pada sosok bandar ini. Penggunaan istilah bandar cukup memberikan konotasi negatif, karena sering dikaitkan dengan bandar judi, meskipun pada dasarnya bandar tidak hanya ada di kasino, bahkan dihampir semua bisnis ada bandarnya.
Fungsi Bandar Saham di Pasar Modal
Setidaknya pada bursa saham, bandar mempunyai fungsi yang sangat vital dalam menjaga keberlangsungan perdagangan saham. Sehingga kehadirannya dinantikan, meski dilain sisi ada yang membencinya. Berikut fungsi dan istilah bandar saham:
Bandar saham = Market maker
Jika kita menggunakan istilah yang digunakan pada bursa saham luar negeri, maka sebenarnya bandar saham itu sama dengan market maker yang mana memiliki arti sosok yang menciptakan/membuat market itu sendiri.
Ini membuat kehadiran bandar pada bursa saham sangat dinantikan kehadirannya untuk menggerakkan harga saham. Karena tanpa adanya bandar, maka pasar (market) tidak akan berjalan karena semua saham akan cenderung tidur (tidak terjadinya jual beli saham). Ini diakibatkan karena tidak ada pihak yang punya cukup kekuatan untuk menaikan harga suatu saham, dan mereka yang sudah punya saham mereka tidak mau menurunkan harga saham yang dimilikinya. Jadi ujung-ujungnya semua saham akan tidur, tidak ada transaksi saham yang akan terjadi.
Bandar saham = Price Market
Istilah lain dari bandar yang sering digunakan pada bursa-bursa utama dunia adalah Price Market, atau disebut sebagai 'pembuat harga' dengan alasan yang hampir sama, karena pada dasarnya bandar di bursa saham adalah untuk mengatur pergerakan harga saham yang dibandarinya.
Bandar saham = Liquidity provider
Kemudian, jika beritanya negatif, dan semua investor ritel panik dan mau menjual saham yang dimilikinya? Nah, agar ritel bisa jualan (cutloss) tetap butuh pembeli, disinilah dibutuhkan fungsi seorang liquidity provider.
Meski kelihatannya mudah, tapi untuk menjalankan peran tersebut tentu tidak mudah, seorang liquidity provider benar-benar harus mengatur semuanya supaya berjalan dengan serasi. Banyak yang harus dipersiapkan seperti kapan harus akumulasi, kapan mereka akan mengeluarkan berita ke publik, menyusun seperti apa format berita apakah positif atau negatif. Katika ritel mau membeli setelah membaca berita, maka bandar telah mempunyai saham untuk dijual, dan juga sebaliknya ketika ritel panik untuk menjual maka mereka sudah punya uang untuk membelinya.
Kehadiran bandar saham dipasar modal menjadi hal yang bisa positif atau pun negatif, tinggal seperti apa kita memaknainya dan melakukan langkah serta strategi apa? Satu-satunya jalan sebagai investor ritel adalah mengikuti pergerakan dari bandar-bandar tersebut. Karena mereka adalah market maker.
refrensi:
- https://www.creative-trader.com/bandar-saham-siapa-mereka-dan-apa-yang-mereka-lakukan/