Apa Makna Dari Ikon Banteng Wulung di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Mungkin kamu sebagai investor dari Bursa Efek Indonesia (BEI) bertanya-tanya akan ikon pasar modal yang menggunakan banteng.



Assalamu'allaikum....

Rizensia.com - Mungkin kamu sebagai investor dari Bursa Efek Indonesia (BEI) bertanya-tanya akan ikon pasar modal yang menggunakan banteng. Ternyata usut punya usut penggunaan banteng pada pasar modal mempunyai makna yang begitu mendalam.

Penggunaan banteng ternyata bukan hanya di pasar modal Indonesia saja, tetapi dibeberapa negara pun menjadikan banteng sebagai ikon mereka. Satwa banteng digunakan karena mempunyai makna filosofi yakni "Terus tumbuh dan meningkat".

Kenapa menggunakan banteng?? Di dunia, selalu berbicara banteng dan beruang, bull dan bear. Banteng kalau tunduk selalu ke atas, makanya disebut dengan bullish. Sendangkan kalau beruang itu menggaruk ke bawah dan beruang jika tidur, tidurnya pasti lama sehingga disebut bearish. Itulah kenapa di seluruh dunia lambang dari bursa harapannya menjadi bullish dan bull.

Banteng Wulung yang menjadi ikon BEI ini juga punya makna tersendiri. Dalam sejarah kerajaan Pasundan, Banteng Wulung digambarkan sebagai satwa yang mampu berlari kencang dan sebagai simbol kesejahteraan.


"Di Amerika ada namanya Charging Bull terbuat dari perunggu. Di China dari perunggu, ada yang dari batu, semuanya banteng. Nah Indonesia itu ada yang namanya Banteng Wulung, sejarah kerajaan Pasundan, bantengnya hitam gesit, larinya kenceng dan menjaga negara, memberikan kesejahteraan. Makanya kita sebut Banteng Wulung," jelas Direktur Utama BEI Tito Sulistio dikutip dari Liputan6.com.

Ikonik Banteng Wulung sendiri di tempatkan tepat didepan kantor Bursa Efek Indonesia. Patung ini terbuat dari fosil kayu yang berumur ratusan tahun. Hal ini berbeda dengan negara lain, dimana dalam pembuatan patung banteng menggunakan perunggu, batu dan semen.

Dan dalam pembuatanya melibatkan seniman Indonesia, yakni bapak I Made Budiarsa. Selain menjadi ikon baru BEI, patung Banteng Wulung seberat 7 ton dengan harga ditaksi hampir Rp 1 miliar ini diharapkan juga bisa menjadi ikon wisata finansial di ibu kota.
***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia| All rights reserved.
Sahabat Investasi Kamu!