rizensia - PT Perkebunan Nusantara (PTPN Group) akan mempersiapkan rencana Menteri BUMN Erick Thohir, yang akan melakukan penyederhanaan BUMN Holding perkebunan dan kehutanan menjadi 3 sub holding.
Direktur PTPN Group, Abdul Ghani mengatakan, diperlukan untuk mempercepat implementasi program transformasi tersebut.
Oleh sebab itu, pihaknya melakukan streamlining 13 anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara menjadi 3 sub-holding, yakni PalmCO, SugarCo, dan SupportingCo.
Dengan adanya transformasi tersebut, lanjut Abdul Ghani, nantinya seluruh bisnis yang tadinya dikelola oleh masing-masing anak usaha, akan dipegang oleh 3 sub-holding tadi. "Untuk PalmCo, ditargetkan rampung pada akhir 2022," terangnya, Seperti dikutip dari Bisnis, Kamis (15/09/2022).
PalmCo
Nantinya PalmCo akan menjadi perusahaan sawit terbesar dan menjadi pemain utama industri sawit dunia, dimana pihak PTPN menargetkan produksi sebanyak 1,8 juta ton per tahun pada 2026.
“Sub-holding ini menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas perkebunan, serta kapasitas produksi komoditas olahan sawit, termasuk hasil panen tandan buah segar (TBS), serta kapasitas produksi crude palm oil (CPO), minyak nabati, dan minyak goreng,” kata Abdul Ghani, dikutip dari Bisnis.
SugarCo
Melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau sub holding SugarCo akan mengelola 36 pabrik gula yang sebelumnya dikelola masing-masing anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara, akan dipegang perusahaan tersebut.
“Perusahaan ini bertugas mengembangkan, mengoperasionalkan dan mengoptimalkan aset perseroan untuk mewujudkan swasembada gula konsumsi atau gula kristal putih [GKP] nasional,” ungkap Direktur PTPN, dikutip dari Bisnis.
SupportingCo
Sub holding ini akan mengurusi bisnis yang tidak dikelola oleh PalmCo dan SugarCo guna meningkatkan finansial dari bisnis lain, serta inkubasi bisnis-bisnis baru seperti properti dan green bisnis.