Assalamu'allaikum....
rizensia - Dibalik euforia IPO perusahaan startup seperti WIR Group dan GoTo, ada satu perusahaan yang juga ikut dalam proses book building dalam sistem e-IPO Bursa Efek Indonesia. Perusahaan itu adalah PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO).
Calon emiten ini menawarkan 270.000.000 atau 270 juta lembar saham dengan rentang harga penawaran Rp190-230 per lembar saham.
Profil PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO)
PT Sigma Energy CompressindoTbk adalah perusahaan swasta nasional yang didirikan pada tahun 2007 yang bergerak dalam bidang usaha Jasa Penyewaan Alat-Alat Untuk Monetisasi Minyak dan Gas Suar Bakar dengan Menggunakan Teknologi Kompresi untuk Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.Keunggulan SICO
Saat ini SICO adalah pemimpin pasar dalam menyediakan layanan mini gas kompresor untuk memonetisasi gas suar bakar dan mengoptimalkan produksi migas pada sumur-sumur marjinal serta yang berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara menangkap hingga 1.500 MMSCF gas suar bakar per tahun senilai sekitar USD 12.5 juta.
SICO juga telah memenuhi standar international dan berpengalaman dengan perusahaan migas besar di seluruh Indonesia. Pada tahun 2017 Perseroan memulai cabang usaha baru yang bergerak di bidang pengoperasian SPBU dibawah PT Sigma Niaga Gas. Bersama SHELL, proyek pertama dimulai di tempat yang strategis yaitu di Kawasan Soewarna Bussiness Park area Bandara International Soekarno Hatta.
Penawaran Saham SICO
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, emiten menawarkan sebanyak-banyaknya 270.000.000 (dua ratus tujuh puluh juta) saham baru yang
merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp50 ,- (lima puluh
Rupiah) setiap saham.
Jumlah saham tersebut mempresentasikan sebanyak 29,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam
Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel)
Perseroan, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar
Rp190– Rp230 setiap saham.
Adapun dari penawaran ini SICO akan mendapatkan dan segar sebanyak-banyaknya Rp62.100.000.000 atau Rp62,1 miliar. Masa penawaran atau book building dari 15 - 18 Maret 2022.
Untuk broker yang ditunjuk sebagai penjamin emisi adalah broker XA atau NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Penggunaan Dana IPO oleh SICO
Seluruh dana yang diperoleh hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah
dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan untuk:
- Pembayaran Hutang Bank sebesar 16,00% kepada PT Bank KEB Hana Indonesia.
- Pengembangan usaha perseroan sebesar 51,00% (lima puluh satu koma nol nol persen).
- Modal kerja sebesar sebesar 33,00% (tiga puluh tiga koma nol nol persen) dengan rincian sebagai berikut:
- Sekitar 48,50% (empat delapan koma lima nol persen) untuk pembelian Sparepart Kompresor
- Sekitar 30,30% (tiga puluh koma tiga nol persen) untuk pembelian kendaraan operasional proyek dilapangan
- Sekitar 15,10% (lima belas koma satu nol persen) untuk pembelian kendaraan operasional Kantor Pusat.
- Sekitar 6,10% (enam koma satu nol persen) untuk renovasi kantor, mess dan workshop
Kondisi Keuangan SICO
Pendapatan Usaha Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal
30 September 2021 adalah sebesar Rp 55.028 juta, dimana terdapat peningkatan
pendapatan usaha sebesar Rp 1.983 juta atau sebesar 3,74% bila dibandingkan
dengan Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September
2020 yaitu sebesar Rp 53.045 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
peningkatan pendapatan usaha dari penjualan bahan bakar dan sewa toko di area
SPBU perseroan di Bandara Soekarno Hatta.
Laba bruto Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 adalah sebesar Rp 24.322,dimana terdapat peningkatan laba kotor sebesar Rp 3.033 juta atau sebesar 14,24% bila dibandingkan dengan Laba bruto untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 yaitu sebesar Rp 21.289 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban pokok pendapatan
Beban usaha Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 adalah sebesar Rp 13.557 juta,dimana terdapat peningkatan beban usaha sebesar Rp 1.267 juta atau sebesar 10,31% bila dibandingkan dengan beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 yaitu sebesar Rp 12.290 Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya perlengkapan 199%, beban pajak 83% dan beban jasa professional 163%
Total Aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 adalah sebesar Rp 70.744 juta dimana terdapat kenaikan aset sebesar Rp 1.641 juta atau sebesar 2,38% bila dibandingkan dengan aset pada tanggal 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp 69.103 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pada asset lancar sebesar 60,66%.
Liabilitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 adalah sebesar Rp 29.928 juta dimana terdapat penurunan liabilitas sebesar Rp 5.909 juta atau sebesar 16,49% bila dibandingkan dengan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2020 yaitu sebesar Rp 35.837. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pada liabilitas jangka pendek, khususnya utang pihak berelasi dan liabilitas sewa.