Lokasi Ibukota Indonesia Masa Depan |
Assalamu’allaikum.....
Rizensia.com –
Kepastian pemindahan Ibukota Negara semakin nyata dipindahkan oleh pemerintah.
Hal ini terungkap ketika Presiden Joko Widodo mengungkapkan lokasi spesifik
dari Ibukota yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten
Penajem Paser dan Kutai Kartanegara.
Alasan utama Pemerintah
memutuskan untuk memindahkan Ibukota, dikarenakan beban dari DKI Jakarta semakin
berat, karena menjadi pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat
perdagangan, dan pusat jasa. Dan juga airport bandara dan pelabuhan yang
terbesar di Indonesia.
Kemudian, Jokowi
mengungkapkan bahwa beban pulau jawa pun semakin berat karena 54% penduduk
Indonesia yakni 150 juta jiwa dan 58% PDB ekonomi Indonesia ada di Pulau Jawa.
Pemindahan Ibukota ini
tentunya mendapat respon beragam dari masyarakat, ada yang setujuh dan ada pula
yang kurang setujuh. Akan tetapi niat dari pemindahan Ibukota Negara keluar
Pulau Jawa sebenarnya sangat berpengaruh besar bagi peningkatan pembangunan di
daerah khusunya bagi Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa tenggara, Papua,
dan Sumatra.
Karena selama ini pergerakan
ekonomi, pendidikan, infrastruktur, bisnis, dan parawisata terpusat di Pulau
Jawa. Dan jika dibandingkan dengan daerah lain sangat tertinggal, sehingga
sangat diperlukan langkah pemindahan Ibukota Negara agar setiap daerah
sama-sama berkembang dan maju bersama menuju Indonesia Maju.
Lalu, bagaimana imbas bagi Sulawesi
Tengah dimana letaknya berdekatan dengan lokasi Ibukota baru Indonesia??
Ternyata sangat mempunyai
imbas yang sangat positif bagi perkembangan Sulawesi Tengah kedepannya, baik
itu dibidang bisnis, pertanian, pendidikan, dan infrastrukutur.
Selama ini Provinsi Sulawesi Tengah
belum begitu bergeliat dalam bisnis, hal ini terlihat dari arus masuknya investor
ke lokasi Kawasan Ekonomi Khusus Palu belum optimal menggaet investor. Perkembangan investasi di Sulwesi Tengah masih berupa pengelolaan
sumber tambang seperti Galian C, Tambang Nikel, Biji Besi dan lain-lain.
Dalam dunia pertanian Sulteng
sangat berpotensi menjadi daerah pemasok bahan-bahan pertanian bagi Ibukota nantinya, seperti daerah Napu yang berlokasi di Kabupaten Poso selama ini menjadi pemasok sayur-sayuran di daerah Kota Palu bahkan dikirim ke Pulau
Kalimantan.
Sulteng adalah daerah
lumbung padi dan bisa memasok beras bagi daerah Kalimantan, karena daerah
seperti Kabupaten Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong terkenal dengan
persawahannya yang begitu luas.
Dibidang perikanan Sulteng pun mempunyai potensi besar, banyak sentra-sentaral penghasil ikan diwilayah ini. Seperti Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, Tojo Una-una, Donggala, Parigi Moutong, Buol dan Toli-toli.
Sementara dari bidang
pendidikan Sulteng berpotensi mendapatkan jaminan akibat kedekatan lokasi
dengan Ibukota baru, selama ini kualitas pendidikan di Sulawesi Tengah jika
dibandingkan dengan daerah seperti Pulau Jawa sangat ketinggalan jauh. Baik itu dari segi fasilitas dan kualitasnya.
Bahkan Universitas Negeri
(UN) yang ada di Provinsi Sulteng baru berjumlah satu yakni Universitas
Tadulako yang berlokasi di Kota Palu. Dengan semakin dekatnya Ibukota,
diharapkan perhatian pemerintah kepada Sulawesi Tengah semakin baik. Dan
perkembangan UN baru di Sulawesi Tengah semakin meningkat dan merata kualitasnya
seperti di Pulau Jawa.
Di bidang infrastruktur saat
ini Sulteng masih terkendala, karena kondisi infrastruktur yang menghubungkan
Ibukota Provinsi dan Kabupaten-kabupaten masih terkendala. Hal ini dikarenakan belum banyak pilihan akses transportasi baik itu udara, laut dan darat.
Besar harapan dengan pemindahan Ibukota akses antar daerah di Sulteng semakin maju, dengan hadirnya pelabuhan kapal, bandara udara bersekala International dan bandara printis di Provinsi Sulawesi Tengah.
Intinya dari pemindahan
Ibukota sangat bermanfaat besar bagi wilayah-wilayah diluar pulau jawa, dimana
selama ini kesenjangannya sangat terasa.